PEKANBARU, GORIAU.COM - Bimo (22), seorang pemuda yang bermukim di Pandau mengalami luka cukup parah. Dimana, tangan dan kakinya bersimbah darah. Bahkan, beberapa saksi di lokasi kejadian mengatakan tulang paha sebelah kanan Bimo patah.

Bimo sempat tak sadarkan diri untuk beberapa saat. Ketika ia siuman, ia terus mengerang kesakitan. "Kaki ku mana," katanya sambil istighfar.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 00.45 Wib, tengah malam tadi (11/11/2013). Ketika itu, hujan turun membasahi Kota Bertuah, Bimo yang mengendarai sepeda motornya melaju kencang dari arah jalan Sudirman menuju rumahnya di Pandau. Sesampai di pertigaan Kaharuddin Nasution - Kartama, setelah Kampus Universitas Islam Riau (UIR), Mio berwarna merah yang dikendarainya langsung menghantam benda keras.

Benda tersebut tak lain adalah material pembatas jalan yang dirobohkan. Ternayata saat ini tengah ada pengerjaan parit di kedua sisi Jalan Kaharuddin Nasution. Daerah sekitar memang tergolong rawan banjir. Untuk itu, Pemko Pekanbaru melakukan perbaikan drynase.

Dari pantauan GoRiau.com, tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang menandakan adanya ancaman bahaya bagi pengendara. Bongkahan-bongkahan pembatas jalan berserakan, tepat di tengah jalan. Sementara, di pinggirnya ada tumpukan tanah galian. Garis kuning pun juga tak kelihatan, seperti pengerjaan proyek lainnya.

"Harusnya memang ada marka jalan yang pasang LLAJ. Tapi, tak tahu kenapa, ini kok tak ada," ungkap Ronal salah seorang warga yang menolong Bimo.(san)