PEKANBARU - Ratusan personil pemadam kebakaran PT Sumatera Riang Lestari (SRL) bersama TNI, Polri dan BPBD saat ini masih berjibaku memadamkan api yang membakar lahan di sejumlah desa di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis dan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (16/19/2019).

"Yang menjadi kendala pemadaman api di wilayah pesisir adalah hembusan angin yang sangat kuat di lokasi lahan yang terbakar serta paparan asap kebakaran," kata Humas PT SRL, Abdul Hadi.

Di Kecamatan Rupat misalnya, lahan berupa semak belukar di beberapa desa terbakar seperti di Sri Tanjung, Pergam dan Terkul.

Untuk menjinakkan api, tim Damkar PT SRL berkekuatan 130 orang pemadam dengan alat pemadaman sebanyak 17 unit mesin berupa mark 3 dan ministriker serta ratusan rol selang. Selain itu, alat berat juga dikerahkan untuk membuat sekat bakar.

"Di Rupat lebih dari dua pekan tidak turun hujan, baru hari ini turun gerimis di Desa Terkul," terang Hadi.

Sementara itu, di Desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, tim pemadam kebakaran PT SRL juga masih berjibaku memadamkan api yang melahap lahan yang dipenuhi semak belukar.

"Dari catatan kami, fire danger rating atau FDR saat ini pada posisi ekstrim karena sudah 24 hari tanpa hujan," ungkap Hadi.

Untuk di Desa Gayung Kiri ini, tim pemadam kebakaran perusahaan yang diturunkan berkekuatan 115 orang pemadam dengan puluhan mesin pemadam berupa mark 3 dan ministriker serta ratusan rol selang masih berjibaku memadamkan api.

"Sama seperti Rupat, di Rangsang tim kami kesulitan memadamkan api karena hembusan angin yang sangat kuat," imbuhnya.

Hadi juga menekankan kasus kebakaran lahan yang melanda di wilayah Kecamatan Rupat dan Rangsang berada di luar konsesi perusahaan.

Pihaknya berharap, kebakaran di dua wilayah tersebut segera padam dan juga menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Saat ini tim damkar kami fokus untuk memadamkan api, sementara untuk luasan yang terbakar belum dilakukan pengukuran," pungkas Hadi. (rls)