PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menghalau gerombolan gajah liar di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Tim BBKSDA Riau dibantu beberapa warga, anggota MPA dan Babinsa desa setempat, melakukan penggiringan kawanan gajah liar dari lokasi semak belukar yang berdekatan dengan kebun warga, Jumat (5/7/2019).

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan kepada GoRiau.com, ada 11 ekor gajah liar yang dihalau menggunakan 2 ekor gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah Riau di Minas, Kabupaten Siak.

"Dalam penggiringan ini dilakukan penjagaan dibeberapa titik tempat lintasan, agar kawanan gajah liar tidak masuk kembali ke daerah pemukiman. Sampai saat ini tim masih terus berada di lokasi melakukan penjagaan," kata Suharyono, Sabtu (6/7/2019).

Suharyono juga mengungkapkan, dari data yang dimiliki BBKSDA Riau pada periode yang sama dari Januari hingga Juni 2018 dibandingkan 2019, menunjukkan adanya peningkatan konflik gajah dengan manusia. Unyuk meresponnya, BBKSDA Riau menurunkan tim hingga gajah latih untuk membantu menghalau gajah liar.

"Kendala di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan, karena terkadang kita mendapat kendala saat menggiring gajah liar, tapi di sisi lain masyarakat ada yang menghalau tidak mau dilewati kebunnya. Padahal kita sudah menghimbau, jadi gajah liar hanya berputar-putar saja tidak tahu harus lewat mana," ungkap Suharyono.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan Tim BBKSDA Riau yang turun menghalau gajah liar. Karena hal ini untuk keselamatan masyarakat bersama, agar tidak terjadi konflik antara gajah liar dengan masyarakat.

"Dari awal 2019 konflik gajah liar dengan masyarakat terjadi di Kota Duri (Kabupaten Bengkalis), Ada beberapa kali, Kecamatan Peranap dan Kelayang (Kabupaten Indragiri Hulu), dan Kecamatan Rumbai dan Kota Pekanbaru, serta sekitarnya," jelas Suharyono. ***