PEKANBARU, GORIAU.COM - Akibat harga komoditas bawang putih dan bawang merah produksi lokal di Pekanbaru, Riau terus melambung, akhirnya bawang putih dan bawang merah impor dari Thailand dan Malaysia memasuki pasar Pekanbaru. Hebatnya, kedua produk pertanian ini dijual dengan harga lebih murah.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (12/3/2013), harga bawang putih lokal yang dipasok dari Sumatera Barat dan Pulau Jawa saat ini dijual sebesar Rp38 ribu per Kilogram (Kg) atau naik dari harga sebulan lalu sebesar Rp24 ribu per Kg.

Sedangkan harga bawang merah lokal dijual sebesar Rp32 ribu per Kg atau naik dari Rp18 ribu per Kg. ”Harga bawang lokal melambung terutama harga bawang putih yang terus naik. Penaikan harga sudah terjadi dalam sebulan terakhir,” ujar Manik, 31, pedagang sembako di Pasar Cik Puan Pekanbaru.

Menurutnya, harga bawang mengalami kenaikan sejak dari agen dan distributor. ”Kabarnya harga naik karena pasokan dari Solok (Sumatra Barat) dan Jawa berkurang. Katanya banyak yang gagal panen,” ujarnya.

Meski harga bawang lokal mengalami lonjakan harga yang cukup fantastis, lanjut Manik, para pedagang menyiasati dengan memasarkan bawang impor.

Harga bawang putih impor yang saat ini juga turut naik namun masih di bawah dari harga bawang putih lokal.

Saat ini, harga bawang putih impor asal Thailand pada tingkat eceran dijual seharga Rp24 ribu per Kg atau seharga Rp18 ribu di tingkat distributor. Sedangkan harga bawang merah dijual eceran Rp20 ribu per Kg atau Rp14 ribu per Kg di tingkat distributor.

Dan harga bawang merah peking jauh lebih murah lagi yaitu sebesar Rp18 ribu di tingkat eceran dan Rp12 ribu di tingkat distributor. ”Kalau bawang impor dari Dumai itu kita bisa dapat harga murah jika membeli banyak. Misalnya langsung membeli sebanyak satu truk colt diesel atau sekitar 7-15 ton sekali beli,” ungkap Manik.

Sejauh ini, sambungnya, masyarakat banyak berminat untuk membeli bawang impor tersebut. Selain karena disebabkan harga bawang lokal yang mahal dan belum stabil, golongan masyarakat khususnya seperti para pedagang bumbu dan pengusaha rumah makan memerlukan alternatif bahan bumbu yang murah untuk mengendalikan harga.

”Banyak pelanggan saya dari pedagang bumbu rumah makan yang harus mengurangi campuran bahan bawang dari biasanya. Kata mereka demi menjaga harga jual tidak ikutan naik,” jelas Manik.

Jika harga bawang lokal mengalami kenaikan yang cukup tinggi, berbeda dengan harga cabai yang anjlok. Saat ini, harga cabai merah di pasar Pekanbaru dijual Rp16 ribu per Kg dari sebelumnya Rp24 ribu per Kg.

Sedangkan harga cabai hijau dijual Rp12 ribu per Kg dari sebelumnya Rp14 ribu per Kg.

Kepala Balai Karantina Pertanian Riau Dwi Agus membantah jika banyak bawang impor yang dijual bebas dengan jumlah besar di pasaran Pekanbaru. ”Tak ada itu. Isu saja,” ungkap Dwi.

Dwi juga tidak manafikan jika bawang impor memang tersedia di pasar tradisional. ”Iya bisa dijual di pasar sini. Kan bisa barangnya masuk lewat Medan,” tukasnya.

Berdasarkan ketentuan, pintu masuk pelabuhan-pelabuhan di Riau dilarang untuk menerima barang impor jenis buah dan sayur-sayuran. Kecuali jenis makanan minuman yang masih diperbolehkan di Pelabuhan Internasional Dumai. (mtv)