JAKARTA - Terkait adanya kekhawatiran sejumlah pihak terkait isu anti kritik dari lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta masyarakat tidak perlu takut.

Bamsoet bahkan mengaku siap mempertaruhkan jabatannya bila ada masyarakat dan wartawan yang mengkritik terhadap lembaganya lalu dijebloskan ke penjara.

"Saya pertaruhkan jabatan saya. Kalau ada rakyat termasuk wartawan yang kritik DPR lalu di jebloskan ke penjara,” tegas Bambang di Jakarta, Kamis (15/2/2018). 

Lanjut Bamsoet, bila ada kritikan terhadap DPR RI, maka ada yang salah dan hal itu harus diperbaiki. 

"Kritik tetap diperlukan," tandasnya.

Karena menurutnya, kritik merupakan vitamin untuk memperbaik institusi wakil rakyat.

"Berbeda dengan penghinaan, penistaan, pelecehan ataupun fitnah. Sebagai mantan ketua komisi III dan wartawan yang bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik dan UU Pers, saya paham dan tahu persis, mana kritik, mana penghinaan dan fitnah,” jelasnya.

Ia mengatakan, apabila kritik itu bermuatan unsur  fitnah, pelecehan, penghinaan dan penistaan, maka hal itu bisa dilaporkan ke pihak aparat hukum.

“Kalau memenuhi unsur (delik), kita bisa langsung lapor ke penegak hukum sebagaimana diatur dalam KUHP/KUHAP. Penghinaan, penistaan, pelecehan dan fitnah adalah delik aduan," pungkasnya. ***