BANGKINANG - Pasca tertangkapnya salah seorang ASN atas kasus narkoba jenis sabu dua hari yang lalu, Wakil Bupati Kampar Catur Susanto mengingatkan penyelenggaraan negara harus sehat jiwa dan jasmaninya. Dan yang lebih penting jangan mencoreng nama daerah.

"Penyelenggara pemerintahan dan pelayan masyarakat haruslah memiliki jiwa dan jasmanai yang sehat. Dan jangan mencoreng nama daerah," kata Wabup usai tes urin kepada para pegawai Diskes Kesehatan Kampar, Senin (6/8/2018).

Selain itu Wabup Kampar menegaskan ASN harus tahu mana yang baik dan mana tidak baik, yang bisa memberikan efek kepada instansi ataupun kepada daerah.

''Disisi apapun ini, penyalahgunaan narkoba itu berbahaya apalagi dilakukan oleh seorang ASN. Apalagi semua orang dimana-mana mengetahui dinas kesehatan adalah contoh bagaimana hidup sehat, baik itu sehat  jasmani dan rohani maupun mental. Disamping kita dituntut untuk bekerja disiplin dan benar, kita juga diminta untuk memiliki mental kerja yang baik apalagi kita ini berada di negeri serambi Mekkahnya Riau," tegas Wabup Kampar ini.

"Kta sangat khawatir dengan apa yang kita dengar dari pemberitaan yang terjadi dua hari lalu, adanya salah seorang ASN yang terlibat perilaku yang tidak terpuji. Jadi kedepan saya minta jaga nama baik daerah yang dikenal dengan negeri yang berbudaya, beradat dan agamis ini," pintanya.

Terakhir Wabup Kampar menyampaikan kegiatan tes urin ini merupakan antisipasi terhadap seluruh ASN. Dan yang pasti akan memberikan manfaat bagi seluruh ASN, agar tidak ada yang terlibat dengan yang namanya narkoba.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Nurbit menyampaikan bahwa test ini merupakan menyikapi perkembangan yang baru terjadi yang dialami oleh Dinas Kesehatan Kampar. Yang mana ada salah Seorang ASN yang terlibat dengan narkoba,

"Oleh sebab itu, kita ambil langkah-langkah yang harus kita ambil, salah satu melakukan koordinasi dengan BNK Kampar untuk memastikan bahwa kita berkomitmen untuk menjauhi narkoba. Maka pada hari ini kita lakukan tes urin kepada seluruh ASN di lingkungan Dinas Kesehatan Kampar, karena ini dilakukan untuk memastikan agar tidak ada lagi pegawai dinas kesehatan yang terlibat narkoba," kata Nurbit. ***