BEIRUT - Otoritas Arab Saudi, Lebanon, Iran, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah mengumumkan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) jatuh Rabu, 10 April 2024.

Dikutip dari Republika.co.id yang melansir Lorient le Jour, Selasa (9/4/2024), otoritas Sunni tertinggi Lebanon Dar al-Fatwa mengumumkan pada Senin (8/4/2024), bahwa hari pertama Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Grand Mufti Abdelatif Deriane mengatakan dia berharap Idul Fitri ini akan membawa perdamaian dan kelegaan bagi semua orang Lebanon.

Lembaga Ulama Mohamad Hussein Fadlallah, yang mendasarkan perhitungannya pada siklus bulan untuk menentukan kedatangan Idul Fitri, juga menyatakan Rabu sebagai awal liburan Idul Fitri.

Dilansir About Islam, Otoritas agama di Arab Saudi telah mengumumkan bulan baru Syawal, bulan ke-10 kalender Islam, tidak terlihat pada Senin, 8 April. Oleh karena itu, Idul Fitri akan dirayakan pada Rabu, 10 April 2024.

Sementara Dar Al-Ifta Mesir mengatakan komite untuk melihat bulan tidak melihat bulan baru. Oleh karena itu, Idul Fitri akan dimulai pada Rabu.

Komite Bulan UEA juga mengatakan bulan Syawal 1445 H tidak terlihat sehingga Idul Fitri akan dimulai Rabu, 10 April.

Di Australia, hari pertama Idul Fitri juga jatuh pada Rabu, 10 April, menurut pernyataan Dewan Fatwa Australia.

Sebelumnya, Dewan Eropa Untuk Fatwa dan Penelitian (ECFR) dan Dewan Fiqh Amerika Utara (FQNA) mengumumkan Idul Fitri akan dimulai pada Rabu, 10 April.

Idul Fitri adalah salah satu dari dua hari besar keagamaan bagi umat Islam selain Idul Adha. Penampakan bulan baru selalu menjadi isu kontroversial di antara negara-negara Muslim, dan bahkan para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Sebagian ulama menyatakan umat Muslim di wilayah tertentu harus mengikuti penampakan bulan di wilayah itu. Kelompok lain menyatakan Muslim di mana pun harus mematuhi kalender lunar Arab Saudi.

Ada juga pendapat ketiga yang menyatakan begitu otoritas yang bertanggung jawab untuk memastikan penampakan bulan di negara tertentu membuat pernyataan, maka semua umat Islam di negara itu harus mematuhinya. ***