PERJALANAN hidup memang tak selalu berlangsung mulus. Selalu ada saja masalah dan hal-hal buruk tak terduga yang mengejutkan, mengganggu rencanamu, atau mengacaukan suasana hati. Perubahan suasana hati biasanya menyebabkan mood swing.

Apakah kamu familiar dengan apa arti mood swing? Jangan meremehkan hal tersebut karena bisa menyebabkan gangguan psikologis yang lebih serius jika tidak ditangani secara intensif. Mari kenalan lebih dekat dengan mood swing, penyebab mood swing, serta cara mengatasinya.

Apa Itu Mood Swing?

Mood swing adalah perubahan suasana hati (mood) yang dirasakan diri sendiri dan bisa terlihat jelas oleh orang lain. Biasanya mood swing terjadi sebagai respon terhadap lingkungan, interaksi dengan orang lain, atau peristiwa yang sedang dialami. Sebenarnya, arti mood swing ini wajar dialami semua orang, mulai dari kalangan anak-anak hingga lansia. Namun, mood swing yang berlebihan hingga mengganggu interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari tentu harus diwaspadai dan mendapatkan penanganan serius.

Mengenal Gejala Mood Swing

Beberapa gejala mood swing yang kerap dialami, antara lain:

  • Perubahan suasana hati dari gembira ke sedih, gembira ke marah, sedih ke marah, dan berbagai bentuk emosi lainnya yang berkaitan dengan pikiran serta perasaan.
  • Pergantian suasana hati disertai perasaan lain seperti gelisah, kecewa, cemas, dan mudah tersinggung.
  • Perubahan karakter serta ekspresi seseorang untuk sesaat, misalnya orang yang biasanya ceria dan terkesan cerewet menjadi lebih pendiam atau orang yang biasanya pendiam justru jadi lebih cerewet dan sering protes.
  • Gejala mood swing harus diwaspadai jika sudah menyebabkan beberapa hal berikut ini:
  • Membuat seseorang bersikap anti sosial, yaitu menjadi penyendiri, pemurung, sulit didekati orang lain, dan susah berinteraksi dengan siapa pun.
  • Mengganggu produktivitas sehari-hari karena membuat pengidapnya jadi malas bekerja, enggan mandi, tidak nafsu makan, tidur berlebihan, atau sulit tidur.
  • Menimbulkan reaksi tertentu yang bisa membahayakan diri si pengidap atau orang lain, contohnya ancaman bunuh diri atau ingin melukai orang-orang terdekat.

Berbagai Penyebab Mood Swing

 

GoRiau Sumber: familybusinessregenera
Sumber: familybusinessregeneration.com

Biasanya mood swing muncul akibat beberapa penyebab berikut ini:

  • Perubahan kondisi hormon: penyebab mood swing inni lazim terjadi di kalangan remaja, ibu hamil, dan wanita yang memasuki masa menopause.
  • Ketidakseimbangan zat kimia di otak: selain perubahan hormon, ketidakseimbangan zat kimia pengatur suasana hati (serotonin dan dopamin) yang terdapat di otak juga bisa menyebabkan mood swing.
  • Penyakit kronis: para pengidap penyakit kronis seperti gangguan jantung, diabetes, stroke, dan kanker biasanya merasakan sensasi tak nyaman pada tubuh sehingga suasana hatinya cenderung buruk serta mudah berubah.
  • Cacat fisik permanen: kondisi fisik ini juga membuat seseorang cenderung tidak percaya diri dan gampang mengalami mood swing.
  • Konflik dengan orang-orang terdekat: berbagai permasalahan yang terjadi dengan keluarga, sahabat, pasangan, rekan kerja, atasan, dan orang lain juga rentan menyulut mood swing.
  • Gangguan psikologis ringan: penyebab mood swing ini meliputi stres kerja, cabin fever, good girl syndrome, pre wedding syndrome, dan lainnya.
  • Gangguan mental: misalnya depresi, bipolar, skizofrenia, trauma masa lalu, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
  • Pergantian cuaca: kondisi unik ini disebut Seasonal Affective Disorder (SAD). Salah satu contohnya adalah kecenderungan merasa galau ketika melihat cuaca mendung ketika beraktivitas.
  • Pola makan yang buruk: diet yang kurang sehat atau pola makan yang buruk bisa membuat tubuh kekurangan beberapa jenis nutrisi sehingga mood swing tak dapat dihindari.

Bagaimana Cara Mengatasi Mood Swing?

Jangan minder dengan kecenderungan mood swing yang sering terjadi pada dirimu sendiri. Mood swing bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Menjalani pola makan sehat: konsumsi makanan dengan gizi seimbang akan membuat kebutuhan tubuhmu terpenuhi dan kamu tak mudah mengalami mood swing.
  • Memiliki waktu tidur yang cukup: waktu tidur yang cukup juga erat kaitannya dengan mood swing. Orang-orang yang kerap mengalami kurang tidur biasanya lebih mudah mengalami perubahan suasana hati saat beraktivitas.
  • Menjalani aktivitas fisik secara teratur: olahraga rutin akan memperlancar peredaran darah dalam tubuh sehingga kamu menjadi rileks dan tidak kesulitan mengontrol suasana hati.
  • Melakukan teknik relaksasi yang tepat: ada berbagai teknik relaksasi yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keseimbangan suasana hati, antara lain deep breathing, coping stres, dan yoga.
  • Mewujudkan work life balance: jangan sampai kesibukan kerja atau bisnis yang terlalu padat menyita waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Kamu harus cermat membagi waktu agar tidak tenggelam dalam kesibukan kerja atau bisnis yang memicu stres dan seakan tak ada habisnya.
  • Meluangkan waktu untuk hobi: menekuni hobi akan membuat kamu lebih rileks, kreatif, dan bahagia sehingga tidak mudah mengalami mood swing. Ada berbagai hobi menarik yang bisa kamu lakukan, misalnya berkebun, olahraga, fotografi, merawat hewan peliharaan, membaca buku, meningkatkan literasi keuangan, mendengarkan musik, dan traveling.
  • Menjaga interaksi dengan orang lain: sesibuk apapun kamu, jangan lupa untuk menjalin interaksi yang erat dengan orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan sahabat. Sehingga kamu bisa menceritakan keluh kesah yang sedang kamu rasakan kepada orang-orang terdekat yang kamu percayai.
  • Mengatasi penyebab mood swing secara langsung: contohnya menyelesaikan konflik rumah tangga, menjauhi lingkungan pergaulan toxic, dan memutuskan resign dari lingkungan kerja toxic.

Kalau mood swing masih berlanjut bahkan bertambah parah, bergegaslah melakukan konsultasi dengan psikiater atau psikolog agar kamu lekas mendapatkan solusinya. Datang ke psikiater atau psikolog tidak menunjukkan kalau kamu gila, melainkan kamu justru menyadari betapa pentingnya kesehatan mental pribadi. Jangan lakukan self diagnosis berdasarkan pengetahuan pribadi atau referensi yang kamu dapatkan dari internet, ya. ***