SOLO - Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Alia Noorayu Laksono  berikan komentat soal penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 Solo. Dia menyebut sudah sangat baik dan rapih.

Penilaian tersebut berdasar dari tata kelola penyelenggaraan 14 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada pesta olahraga bagi atlet penyandang disabilitas edisi ke-11 antar negara-negara se-Asia Tenggara itu, kemudian terkait venue pertandingan hingga yang terpenting adalah Indonesia tampil sebagai juara umum dengan mengoleksi 176 emas, 147 perak dan 112 perunggu.

"Penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 Solo keren banget dan rapih. Dari 14 cabor yang dipertandingkan, venuenya bagus-bagus nerlevel internasional dan dari kepanitiannya pun solid banget mendukung serta membantu satu sama lainnya," ucap Alia saat ditemui usai melakukan konferensi pers di Media Center ASEAN Para Games 2022 Solo, Sabtu (6/8/2022).

Sebagai Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial Kemenpora, Alia pun menyebut jika interaksi para atlet sangat profesional. "Pengendalian emosinya, pengontrolan mentalnya serta maintenance semangat para atlet Indonesia bagus banget, meski semua tidak mendapat medali emas, namun semuanya terbaik dengan mampu melampaui target yang dicanangkan sebelumnya," ucap Alia.

Putri dari mantan Menpora Agung Laksono itu pun mengatakan dengan hasil yang ditorehkan para atlet disabilitas Indonesia pada ajang APG 2022 ini, menunjukkan bahwa atlet difabel Indonesia kelasnya dunia dan memang pantas nantinya untuk tampil di Paralimpiade Paris 2024 mendatang.

Di sisi lain, mantan Abang None Jakarta Timur 2018 lalu itu menyebut dengan hadirnya individu-individu ikon disabilitas seperti Angkie Yudistia yang menjadi staf khusus Presiden komunikasi sektor sosial, menunjukkan jika orang nomor 1 di Republik Indonesia saat ini pun sudah merangkul komunitas disabilitas.

"Jadi kebawahnya kita harus terus melibatkan teman-teman difabel, kemarin kan mba Angkie baru launching kerjasama dengan BUMN untuk meningkatkan representatif kaum difabel di BUMN, jadi, semoga di Kemenpora maupun di K/L lainnya juga bisa melibatkan teman-teman difabel sesuai dengan kualifikasi di kementerian masing-masing," tutur Alia.

"Sebelumnya saya pun sudah sering banget komunikasi dengan mba Angkie, insha Allah sebelum masa jabatan kami kelar, kita akan mengcreate program-program untuk dapat membantu rekan-rekan difabel yang disitu pun terdapat milenialnya," pungkas Alia. ***