SIAK - Terinspirasi program Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lalu, calon incumbent Bupati Siak nomor urut 2 Alfedri ternyata juga miliki kartu pamungkas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Siak, Riau.

Tak tanggung-tanggung, Alfedri bakal luncurkan 5 kartu sekaligus, ia memperkenalkannya saat melakukan kegiatan kampanye dialogis di beberapa daerah. Program kartu-kartu itu pun belum banyak diketahui oleh masyarakat Siak secara luas. Apa saja nama dan jenis kartunya? 

Berikut 5 kartu tersebut:

1. Kartu CMBC

Kartu CMBC merupakan singkatan dari Comunity Milenial Bussiness Center, adalah program yang disiapkan untuk UMKM. Pelaku UMKM itu nantinya dilakukan pembinaan dan pengembangan sesuai dengan jenis usahanya. 

Alfedri mengatakan sejauh ini sudah dibentuk tim CMBCnya untuk mendata UMKM di Siak. Dilaporkan sudah ada 1000 UMKM yang masuk.

"Sesuai bidang usahanya kemudian ditentukan untuk dibina melalui OPD yang mana? dikembangkan dari dana yang mana? bisa dari dana desa, zakat, APBD atau dari APBN dan CSR perusahaan," kata Alfedri berbincang dengan wartawan, Rabu (18/11/2020) malam. 

Ia mengatakan skema tersebut dibuat untuk memetakan UMKM yang akan dikembangkan, mulai diberi pelatihan, bantuan modal, membantu perizinan dan bahkan pemerintah membantu pemasaran produk UMKMnya. 

Saat ini program itu sudah berangsur jalan, UMKM yang terdata diberi kartu CMBC sementara yang memiliki barcode untuk memudahkan identifikasi pemiliknya. 

2. Kartu Siak Pintar
Kartu Siak Pintar (KSP) diperuntukan bagi pelajar kelas XII tingkat SMA dan SMK dari keluarga kurang mampu yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Mereka bakal diberi KSP prioritas untuk mendapatkan beasiswa unggulan daerah. 

"Tentunya nanti ada MoU antara Bupati dengan Perguruan Tinggi yang ada di Riau. Bisa di Kota Pekanbaru atau di Siak," jelasnya. 

3. Kartu Siak Sehat
KSS adalah kartu bagi masyarakat Siak yang masuk DTKS dan tidak memiliki BPJS Kesehatan. KSS menjamin fasilitas pengobatan gratis yang selama ini dibuat program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). 

Selain itu, KSS bisa juga diperuntukkan bagi warga kurang mampu yang belum masuk DTKS dan belum memiliki BPJS Kesehatan. "Dengan syarat ada surat keterangan tidak mampu dari desa atau kelurahannya," ujarnya. 

4. Kartu Trans Siak
Kartu Trans Siak (KTS) khusus diberikan bagi pelajar yang kesulitan berangkat sekolah karena tidak memiliki kendaraan. Alfedri mengatakan program ini telah berjalan pada 2019 lalu dengan nama angkot gratis pelajar yang diterapkan di Kecamatan Kandis yang armadanya berupa oplet. 

"Ke depan ini akan dikembangkan dengan kartu yang dapat mengidentifikasi pelajar penerima program angkot gratis," sebutnya. 

Saat ini program tersebut trayeknya masih beroperasi di Kandis saja, namun Afedri berniat mengembangkan trayek lebih luas. Ia merencanakan tambahan trayek dari Kecamatan Minas-Perawang, Dayun-Siak dan Siak-Bungaraya. 

"Kemudian dalam waktu dekat juga ada program Dishub berupa bus untuk pelajar dari Kota Siak-Tumang, infonya ada 2 bus. Nah kita juga dorong diadakannya bus dari Siak-Mempura, ini semua pengembangan program Kartu Trans Siak," urai Alfedri.

5. Kartu Siak Kerja
Kartu Siak Kerja tentu sesuai dengan namanya diperuntukkan kepada masyarakat yang belum bekerja dan mencari pekerjaan. Bagi yang mendapatkan KSK diprioritaskan pelatihan-pelatihan melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).

"Pelatihannya bisa di Balai Latihan Kerja (BLK) Siak atau dikirim ke luar daerah untuk pelatihan keterampilan," kata dia. 

Setiap tahunnya pemerintah melalui Disnaker menggelar Siak Job Fair. Saat mendaftar, pemilik KSK yang telah diberi sertifikat pelatihan akan didorong masuk ke perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Siak.

Alfedri mulai memamerkan programnya saat berkampanye di Kecamatan Minas. Ia yakin programnya tersebut bisa terealisasi dalam waktu dekat bila dia kembali terpilih di Pilkada Siak 9 Desember nanti. ***