SELATPANJANG - Agar generasi muda lebih cinta dan dapat membumikan Al-quran, Camat Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau, Tunjiarto MPd, meminta kepada Kades untuk menggalakkan program Magrib Mengaji.

Tunjiarto mengaku prihatin dengan kondisi remaja di daerah ini yang mulai terpengaruh perkembangan teknologi dan mulai meninggalkan kegiatan-kegiatan positif, khususnya dalam hal ibadah.

Padahal, kata Tunjiarto teknologi tujuannya untuk membantu manusia. Ia adalah sarana untuk komunikasi dan memperoleh informasi, bukan sebaliknya teknologi dapat merusak generasi.

"Semakin hari, pengaruh yang masuk kian tak terbendung. Bahkan, ada kades yang datang mengadu ke saya, bahwa sejak di desanya bisa internet, anak-anak mulai tak mau lagi mengaji, tetapi ramai-ramai ke kantor desa untuk menikmati jaringan internet. Lalu, saya tegaskan agar jaringan wifi di kantor desa dimatikan, dan hanya dihidupkan ketika dibutuhkan," ujar Tunjiarto.

Karenanya, dia minta desa menggalakkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangun karakter anak. Salah satunya adalah program magrib mengaji.

"Saya minta pak kades, data jumlah guru mengaji, atau tempat pengajian yang ada di desa masing-masing. Dan, jika bisa dianggarkan melalui dana desa, ADD atau dana bankeu Provinsi, nanti bisa diperbantukan kepada guru mengaji," ungkapnya.

Dikatakannya, magrib mengaji termasuk kegiatan pembinaan mental dan spiritual anak. Dan dinilai sangat bermanfaat dalam menekan kenakalan remaja yang sudah mulai mengkhawatirkan.

"Program ini (magrib mengaji, red) tidak akan terwujud seandainya tidak ada komitmen, kemahuan yang kuat, serta dukungan dari semua pihak. Oleh sebab itu, kami minta kepala desa agar program magrib mengaji ini bisa digalakkan di desa masing-masing , semua anak harus mengaji," tegas dia.

Menurutnya, salah satu penyebab tertinggalnya daerah Kepulauan Meranti karena anak-anak tidak mau ikut pendidikan, baik itu pendidikan agama maupun umum.

"Ini harus sama-sama kita evaluasi, karena generasi muda merupakan tanggung jawab kita selaku orang tua. Dan mereka adalah pengganti kita semua kelak ketika kita sudah tidak berdaya lagi," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs, H, Said Hasyim mengatakan, program magrib mengaji sedang digalakkan oleh Pemda Kepulauan Meranti agar generasi muda lebih cinta dan dapat membumikan Al-quran.

Karenanya, dalam berbagai kesempatan Said mengajak para Kepala Desa yang saat ini mempunyai dana lumayan besar, untuk memperhatikan kelompok-kelompok yang melakukan kegiatan mengaji.

"Begitu juga Camat, lakukan evaluasi di desa dan sekolah agar tidak ada anak yang buta Al-quran. Minimal bisa baca Al-quran dengan tajwid yang benar," tegas dia.

Dikatakan Said, untuk tingkat kabupaten, Pemkab Kepulauan Meranti saat ini terus mengembangkan pusat-pusat untuk menghafal Al-quran. Dan mulai tahun lalu, Pemkab juga sudah memberikan subsidi kepada guru yang mendidik anak untuk membaca Al-quran.

"Menurut catatan LPTQ, sudah ada 1.000 anak Meranti yang hari-harinya menghafal Al-quran. Bahkan, ada yang sudah hafal lebih dari 15 juz," ungkapnya.***