JAKARTA - Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mengatakan tahun ini PSI membuka 29 Posko PPDB Jakarta yang tersebar di seluruh Jakarta sejak 7 - 30 Juni 2021.

"Ini tahun kedua kami membuka posko ini karena adanya permintaan dari masyarakat. Tahun lalu 82 warga terlayani sehingga tahun ini diminta untuk dibuka lagi," kata Elva dalam sebuah pernyataan yang dikutip GoNEWS.co, Selasa (22/6/2021).

Penyebaran posko di 29 titik kecamatan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi protokol kesehatan agar jangan sampai terjadi kerumunan massa. Bahkan Elva menambahkan konsultasi juga dapat dilanjutkan secara online maupun jarak jauh sehingga warga tidak wajib hadir berkali-kali. "Posko dibuka sejak hari pertama PPDB, kami turut menghadapi kacaunya server sehingga sistem sulit diakses," terangnya.

Dari hasil pantauan di lapangan, sejumlah warga banyak mengeluhkan proses administrasi yang cukup rumit dan sulit diikuti para orang tua murid sehingga panduan posko PPDB sangat dibutuhkan. Sosialisasi perubahan sejumlah ketentuan pada PPDB tahun ini juga dirasakan minim, belum lagi adanya persaingan ketat untuk memperebutkan kuota kursi akibat daya tampung yang terbatas. Seperti diketahui daya tampung SMA Negeri di Jakarta hanya mencakup 29.595 atau hanya memenuhi sekitar 34.19 persen dari kebutuhan dan daya tampung SMP Negeri hanya dapat mengakomodir 47.33 persen peserta didik.

"Tidak semua warga memiliki perangkat komputer maupun scanner di rumahnya sementara administrasi PPDB mensyaratkan berbagai lampiran dokumen. Warga khawatir keliru menginput data dan berakibat gagalnya meraih kursi," tambah Elva.

Selain itu juga ditemui sejumlah kasus data yang belum tervalidasi, salah satu kasus terdapat siswa yang terdaftar di sistem cekbansos Kemensos namun data tersebut tidak muncul di data PPDB sehingga data tidak bisa diinput jalur afirmasi data terpadu kesenjangan sosial. "Banyak persoalan administrasi yang kami temui di lapangan sehingga siswa gagal mendaftar dan terancam kehilangan kuota kursi," jelasnya.

Padahal dengan adanya pandemi yang sudah berlangsung lebih dari 1 tahun ini, banyak orang tua yang memilih sekolah negeri agar tidak membebani keuangan keluarga. Elva menuturkan tidak hanya pada pendaftaran, Posko PPDB PSI Jakarta akan terus mengawal hingga penerimaan siswa di tahun ajaran 2021. "Semua akan terus kami kawal, yang tidak mendapatkan kursi kami dorong ke jalur prestasi ataupun sekolah swasta yang masuk pada program PPDB Bersama," ujar Elva.

PPDB Bersama adalah program di sejumlah sekolah swasta tingkat SMA yang mendapatkan pembiayaan dari Pemprov DKI Jakarta selama 3 tahun sehingga siswa akan dibebaskan dari uang sekolah dan uang pangkal selama 3 tahun hingga lulus SMA. "Kami tidak mau membebani anak-anak yang terpaksa putus sekolah hanya akibat sistem yang tidak siap menampung mereka," imbuhnya.***