PEKANBARU - Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Riau 2018 sudah berjalan selama 15 hari. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor 1, Syamsuar - Edy Nasution telah melakukan tatap muka dan kampanye dialogis dengan masyarakat 12 kabupaten/kota di Riau.

Saat kampanye dialogis, Edy Nasution yang merupakan lulusan Akabri AD 1984 selalu menyampaikan keunggulan dan keberhasilan Syamsuar memimpin Kabupaten Siak dan terbukti menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Edy Nasution secara tegas mendukung Syamsuar untuk membangun Riau lebih baik mundur dari kedinasan militer. Ada lima fakta yang membuat Edy Nasution yakin mendampingi Syamsuar untuk memimpin Riau.

Pertama, selama menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Siak, Syamsuar mampu mengelola keuangan Pemerintah Kabupaten Siak dengan baik. Hasilnya Pemerintah Kabupaten Siak 6 tahun berturut-turut meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sejak 2011 hingga 2017.

"Opini WTP yang diraih setelah adanya audit dari BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia). Artinya, keuangan Pemerintah Kabupaten Siak sangat jelas pelaporannya," kata Edy Nasution kepada GoRiau.com, Jumat (2/3/2018).

Kedua, dua periode menjabat sebagai Bupati Siak, Syamsuar mampu meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan zakat di Kabupaten Siak. Awalnya penerimaan zakat di Siak hanya Rp400 juta.

"Saat ini zakat yang berhasil dikumpulkan di Kabupaten Siak mencapai Rp14 miliar. Melalui zakat ini, mampu mensejahterakan masyarakat kurang mampu di Kabupaten Siak," ujar Edy Nasution.

Ketiga, pendidikan gratis 12 tahun terbukti berjalan dengan baik di Kabupaten Siak selama kepemimpinan Syamsuar.

"Buktinya, tidak sedikit pelajar yang merupakan warga Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan Kabupaten Siak, sekolah di Siak. Kenapa, karena di Siak sekolah benar-benar gratis," ungkap Edy Nasution.

Keempat, selama menjabat sebagai Bupati, Syamsuar meraih ratusan penghargaan mulai dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sampai Joko Widodo, hingga Menteri RI dan Pemerintah Provinsi Riau.

"Tahun 2017, sekitar 24 penghargaan yang diterima Pemerintah Kabupaten Siak. Artinya, setiap bulannya ada 2 penghargaan yang diterima. Inilah bukti seorang pemimpin yang mampu membuat daerahnya maju," kata Edy Nasution lagi.

Kelima, ini yang membuat siapa saja merinding saat mendengarkan Edy Nasution mengatakan dalam kampanye dialogis. Dimana hubungan Syamsuar sebagai Bupati Siak dengan Alfedri sebagai Wakil Bupati Siak sangat harmonis.

"Alfedri pernah cerita dengan saya, sewaktu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Syamsuar pernah mengatakan tidak akan maju kalau Alfedri maju. Syamsuar pun siap mendukung penuh Alfedri. Mendengar cerita ini, saya pun langsung takjub dengan Syamsuar yang memiliki jiwa besar," ujar Edy Nasution.

Bahkan, Edy Nasution pernah mengatakan dirinya tidak akan maju dalam Pemilukada Riau 2018. Dan Syamsuar pun menjawab dengan penuh kebijaksanaan.

"Kalau Adinda (Edy Nasution, red) tidak mendampingi saya (Syamsuar, red), saya pun tidak maju dalam Pilkada Riau 2018," ungkap Edy Nasution menirukan apa yang pernah dikatakan Syamsuar pada dirinya. Dengan jawaban Syamsuar itu, semakin meyakinkan Edy Nasution untuk mendampingi Syamsuar memimpin Riau 5 tahun kedepan.

Inilah kenapa Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar - Edy Nasution memiliki elektabilitas tertinggi. Masyarakat Riau sangat menginginkan pemimpin yang amanah, tegas, religius dan pemersatu kebhinekaan. Itu semua ada dalam diri Syamsuar - Edy Nasution. ***