JAKARTA -- Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2011) siang, sekitar pukul 14.30 WIB.

Dikutip dari detikcom, situs FlightRadar24 menyebutkan, pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.

''Penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10 ribu kaki dalam 1 menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta,'' tulis FlightRadar24 dalam akun twitternya, Sabtu (9/1/2021).

Situs FlightRadar24 melansir, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak.

Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC.

Sebelumnya, Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan pesawat Sriwijaya Air itu hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

''Hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang gitu-lah,'' kata Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (9/1/2021).

Dia mengatakan pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Pihak Sriwijaya Air saat ini masih mengumpulkan informasi terkait hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 tersebut.

''Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak,'' ujar Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika dalam keterangannya, Sabtu (9/1/2021).

Theodora mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak.

''Manajemen masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya,'' imbuhnya.

Serpihan Tubuh

Sebelumnya diberitakan, kapal patroli Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan serpihan tubuh manusia di lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Kapten kapal, Eko, mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari nelayan yang mendengar ledakan seperti suara petir. Lalu pihaknya mengecek ke lokasi.

''Ada ditemuin serpihan-serpihan dari daging, mungkin tubuh dari manusia,'' kata Eko seperti dikutip dari TV One.

Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi.

''Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter,'' kata dia.

Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.

''Betul (di Pulau Laki),'' ujar Djunaedi kepada Kompas.com, ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Djunaedi, peristiwa terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 14.30 WIB. Djunaedi menyatakan bahwa ia menerima informasi tersebut dari pihak kelurahan setempat.

Dari pihak kelurahan ia menerima informasi bahwa seorang nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian meminta tolong kepada warga sekitar.***