TEMBILAHAN-Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Indragiri Hilir (Inhil) periode 2019-2022 yang baru dilantik, dr. Firman Nurdiansyah meminta kepada Pemkab Inhil untuk lebih memperhatikan dokter yang masih kontrak dan sukarela.

Dijelaskan Firman, sebanyak 162 dokter tergabung dalam IDI Cabang Inhil, dimana diantaranya terdapat dokter yang masih sebagai dokter kontrak dan tenaga sukarela.

"Kami berharap Bupati Inhil mau memperjuangkan untuk bisa mengangkat para dokter baik tenaga sukarela maupun kontrak di daerah-daerah agar bisa menjadi ASN," ujarnya saat Pelantikan ketua dan pengurus IDI Inhil Periode 2019-2022 di Aula STAI Auliaurasyidin Tembilahan Hulu, Sabtu, (19/10/ 2019).

Selain menggelar pelantikan, IDI Inhil juga mengadakan seminar sehari terkait kegawatdaruratan sindroma koroner akut dengan total sekitar 550 orang peserta dari kalangan dokter, apoteker, mahasiswa dan masyarakat umum.

Menanggapi hal tersebu, Bupati Inhil yang hadir pada kegiatan tersebut memaparkan jika dari 28 Puskesmas se Kabupaten Inhil saat ini sudah ada masing-masing 2 dokter yang mengisinya.

"Saya 100 persen setuju semua dokter yang bertugas didaerah jadi ASN, tapi itu bukan kewenangan bupati, kalau merekomendasikan saya siap," papar Bupati.

Menurut Bupati, Pemkab Inhil sangat mengharapkan kritik dan saran dari para dokter yang selama ini memang bersentuhan langsung dengan masyarakat terkait kesehatan.

"Atur waktunya, kita coffee morning, kita diskusi, kami mengharapkan masukan-masukan terhadap upaya perbaikan di bidang kesehatan di Kabupaten Inhil," tandasnya.

Ketua IDI Riau, dr Zul Asdi kembali mengingatkan para dokter terkait dengan sumpah dokter dan mengapresiasi kepada dokter-dokter yang sampai saat ini masih mau bertugas di kabupaten serta daerah-daerah terpencil.

"Ada sekitar 3.000 dokter se Riau sementara sekitar 2000 ada di Kota Pekanbaru. Kita akan upayakan agar penyebarannya bisa sampai ke daerah-daerah," harapnya.(ayu)