JAKARTA - Polisi masih berjaga di lokasi konflik yang memicu perkelahian warga antar Nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Keributan itu menyebabkan 3 orang luka. Satu di antaranya dalam kondisi kritis terkena bacokan senjata tajam.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Sugeng Hariyadi menyebutkan, ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan medis rumah sakit. Dua di RSUD Padang Panjang, sementara satu lainnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Dokter M.Djamil Padang.

"Untuk korban yang terdata oleh kita ada tiga orang. Dua dirawat disini (Padang Panjang), satu lagi ke Padang," jelas Sugeng kepada wartawan di Mapolres Padang Panjang, Jumat (6/12/2019).

Ketiga korban tersebut berasal dari dua Nagari yang berseteru, yakni Nagari Sumpur dan Nagari Bungo Tanjuang, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar. Satu korban yang dilarikan ke rumah sakit di Padang itu berinisial 'AP' dalam kondisi luka terkena senjata tajam.

Keributan berujung perkelahian massal itu sendiri terjadi pada Kamis (5/12/2019) petang. Warga berkelahi ada yang menggunakan senjata tajam.

Kata Sugeng, perkelahian antar warga Nagari terjadi akibat persoalan tapal batas. Sebelum kejadian, sedang berlangsung pertemuan yang difasilitasi oleh Camat Batipuh Selatan.

"Pertemuan di aula kantor Camat. Memang membahas soal tapal batas. Semua pihak diundang, tapi dari Nagari Bungo Tanjung tak datang. Rupanya mereka melakukan pemancangan tapal batas, sehingga memicu aksi massa dari Nagari Batipuh Selatan," kata dia.

Kapolres mengaku masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu. "Fokus kita sekarang adalah pengembalian situasi di lapangan. Semalam kita sudah bertemu dengan pemuka adat setempat dan mereka berjanji akan membantu mendinginkan situasi," kata Sugeng lagi.***