PANGKALAN KERINCI- Sejumlah remaja putri terlihat begitu antusias mendapatkan foto terbaik mereka di depan sebuah benteng setinggi lebih dari tiga meter. Benteng yang dicat hitam atau dikenal dengan nama Benteng Huraba itu merupakan simbol perjuangan masyarakat Tapanuli, Sumatera Utara. Di sebelah  benteng tersebut, terdapat Rumah Gadang atau rumah adat masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, disusul dengan Istana Sayap di Kabupaten Pelalawan, Riau, serta Benteng Kuto Besak dari Sumatera Selatan. Selain replika bangunan khas daerah, beragam ikon budaya lainnya yang berasal dari 11 paguyuban ditampilkan di Lapangan Merdeka, Riau Kompleks PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam Pekan Seni dan Budaya (PSB) 2016, berlangsung selama sepekan, mulai hari Minggu (2/10) hingga Jumat (7/10).

Bertemakan “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”, seluruh paguyuban juga menampilkan parade, stan dan atraksi seni budaya. Paguyuban tersebut di antaranya Ikatan Keluarga Melayu Riau Kompleks (IKMR), Ikatan Keluarga Minang Riau Kompleks (IKM-RK), Ikatan Keluarga Asal Batak Toba (IKABA), Ikatan Keluarga Nias (IKN), Ikatan Keluarga Asal Sumatera Selatan (IKASS), Persatuan Tunggal Warga (PUNGGAWA), Persatuan Masyarakat Aceh (PERMASA), Himpunan Keluarga Muslim Asal Tapanuli (HIKMAT), MERGASILIMA, PANDAN WANGI dan Ikatan Keluarga Tionghoa (IKT).

Kegiatan yang diadakan setahun sekali ini secara resmi dibuka oleh Bupati Pelalawan, HM Harris. Bupati mengatakan, agenda tahunan yang digelar RAPP, selain dapat memperkenalkan budaya Indonesia dengan sangat baik, ini juga merupakan bukti kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan diharapkan mampu membawa dampak positif bagi Pelalawan.

“Saya sangat bersyukur dengan hadirnya RAPP di Kabupaten Pelalawan, sebelum RAPP beroperasi, penduduk Pelalawan hanya sekitar 117 ribu jiwa, sekarang sudah menjadi 426 ribu yang terdaftar memiliki KTP, banyak keberagaman yang kita punya, apalagi di RAPP, meski berbeda suku dan budaya, namun tetap rukun, aman dan tentram,” ujar Harris.

Selama sepekan, para pengunjung dimanjakan dengan beragam atraksi seni budaya daerah, seperti pantun Jentreng yang dikemas dalam bentuk kabaret, tari Tor-tor dan sejarah pertempuran benteng Huraba, Tari piring dan kombinasi tarian nusantara, Cerita Beru Dayang, Penampilan boneka Sigale-gale yang khusus didatangkan dari Desa Tomok, Sumatera Utara, serta atraksi Tarian Naga Barongsai.

Dalam PSB tahun ini, IKMR yang berhasil menjadi juara umum memamerkan replika Istana Sayap dengan kisah kesultanan di dalamnya. Ketua Umum IKMR-RAPP, Mabrur AR menceritakan Istana Sayap menjadi salah satu simbol budaya melayu yang masih melekat di bumi lancang kuning.

BACA JUGA:

. Semangat Berbagi Berkah untuk Masyarakat, RAPP Serahkan Ratusan Sapi dan Kambing

. Berbagi ke Ratusan Desa di Bulan yang Mulia

. Upaya Selamatkan Konservasi Gajah Sumatera, RAPP Mitigasi Konflik Manusia dengan Gajah

. Tingkatkan Daya Saing di Pasar Internasional, RAPP Resmikan Bulan K3 Nasional

. Antisipasi El-Nino, RAPP Ajak Warga Wujudkan Zero Fire

. Seperti Manusia, Gajah di Riau Juga Bisa Sapa Orang yang Datang

''Istana sayap itu kekayaan budaya dan sejarah Kabupaten Pelalawan, Istana ini memiliki sejarah panjang dan menjadi kebanggaan masyarakat melayu dan masyarakat harus mengenal Istana Sayap yang merupakan salah satu situs budaya di Kabupaten Pelalawan,'' jelas karyawan dari Departemen Stakeholder Relation ini.

Salah satu pengunjung PSB, Cicilia Sito mengaku bangga dengan kekayan budaya yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, melalui PSB ini, jiwa nasionalisme semakin meningkat untuk terus bersama-sama menjaga tradisi dan warisan leluhur sebagai satu kesatuan bangsa.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan tahunan PSB ini, sebagai warga Indonesia kami diberi kesempatan untuk memperkenalkan tradisi nenek moyang sebagai ciri khas keberagaman Bangsa Indonesia,” ujar Cicilia.

Direktur RAPP, Rudi Fajar menyatakan kegiatan PSB ini dapat membuat seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang budaya berbeda untuk saling mengenal budaya Indonesia.

“Kegiatan ini sesuai dengan salah satu bentuk kepedulian RAPP dalam melestarikan budaya di Indonesia. Betapa kayanya budaya dan seni asli Indonesia ini, yang sejalan dengan prinsip dari pendiri perusahaan, bapak Sukanto Tanoto yakni 4C, good for community, good for country, good for climate, dan good for company,” ungkap Rudi Fajar. ***

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb2jpg-5222.jpgPara peserta dari Ikatan Keluarga Nias (IKN) memaperkan baju adat Nias dalam pawai PSB tahun 2016. Kegiatan ini diselenggarakan untuk melestarikan budaya dan mempererat silahturahmi sesama warga Riau Komplek.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb3jpg-5221.jpgPersatuan Tunggal Warga (PUNGGAWA) menampilkan Kuda Lumping dan Reog Ponorogo. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Pelalawan, H M Harris ini bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb4jpg-5220.jpgIKT Riau Komplek menampilkan tarian naga yang berarti simbol dari kekuasaan kaisar. Pada stand IKT sendiri mengusung tema cerita seorang putri kerajaan yang sedang mencari jodoh.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb5jpg-5219.jpgIKMR tampil memukau saat acara pentas seni dalam PSB 2016. Dalam PSB tahun ini, IKMR yang berhasil menjadi juara umum dengan memamerkan replika Istana Sayap dengan kisah kesultanan di dalamnya

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb6jpg-5218.jpgPara penari yang berasal dari IKM RK menampilkan tarian piring dalam PSB Riau komplek 2016. Tema yang diangkat oleh IKM RK tahun ini adalah merantau.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb7jpg-5217.jpgIKABA mengusung tema anak adalah segalanya. Dalam penampilan seni,paguyuban ini ,menampilkan boneka Sigale-gale yang khusus didatangkan dari desa Tomok yang terletak di Pesisir Timur Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb8jpg-5216.jpgKetua Umum IKMR, Mabrur AR (tengah) menerima hadiah juara umum dari Direktur Operasional RAPP, M Ali Shabri (kiri) dalam PSB 2016. Dalam kegiatan ini, sebanyak  11 paguyuban ditampilkan di Lapangan Merdeka, Riau Kompleks Townsite I.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb9jpg-5215.jpgSuasana PSB tahun 2016 di Lapangan Merdeka, Riau Kompleks Townsite I. Sebanyak 11 paguyuban menampilkan seni dan budaya dari daerah masing-masing.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24102016/psb10jpg-5214.jpgDirektur Operasional RAPP, M Ali Shabri mencoba alat tenun saat berkunjung ke IKM RK yang disaksikan Bupati Pelalawan H M Harris, Ketua DPRD Pelalawan Nasaruddin, dan Direktur RAPP, Rudi Fajar.