JAKARTA, GORIAU.COM - Perusahaan investasi Coutts mencatat emas telah menjadi aset berkinerja terbaik tahun ini. Pasalnya, sejak terpuruk dari level terendahnya tahun lalu, emas reli 10 persen sampai saat ini.

Meski demikian, beberapa analis masih melihat fluktuasi tinggi yang bisa terjadi pada harga emas. Sebut saja kepala kelas aset UBS, Dominic Schnider. Dia mengatakan reli emas bisa saja berakhir dengan tragis. Pasalnya, harga emas serta perak bahkan bisa merosot dua digit tahun ini.

''Beberapa pembelian yang telah kita lihat baru-baru ini tidak benar-benar didorong oleh fundamental, tetapi lebih didorong karena momentum, yang sekarang harus kehabisan tenaga. Jadi kita akan melihat penurunan dua digit logam mulia tahun ini,'' kata Schnider seperti dilansir dari CNBC.

Emas memang diperdagangkan mendekati level tertinggi empat bulanan di perdagangan Asia kemarin, dan diperdagangkan di USD1.340 per troy ons. Kekhawatiran pemulihan ekonomi AS dan kekacauan politik di Ukraina menghidupkan kembali fungsi emas sebagai safe haven.

Kinerja logam mulia tahun ini memang jauh dari penurunan tahun lalu, kala itu terjadi kiamat pada harga emas, lantaran the Federal Reserve memangkas stimulus moneternya. Logam mulia ini terjun 34 persen dari April sampai Juni.

Program pelonggaran kuantitatif The Fed dan kebijakan suku bunga ultra- rendah telah menjadi salah satu pendorong utama kekuatan emas dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun perputaran logam mulia jelas tahun ini, namun prospek emas jelek sekali, karena investor memandang lebih positif pada ekonomi global.

Schnider memperkirakan harga emas akan jatuh ke USD1.050 per troy ons pada akhir tahun ini. Menurutnya, pada kuartal II tahun ini, harga obligasi AS tenor 10 tahun Treasury akan naik lebih cepat daripada kebanyakan yang diharapkan.

''Dan dolar AS akan menguat, kami melihat sebuah lingkungan di mana ekuitas terus melakukannya dengan baik,'' katanya.

Salah satu faktor bullish adalah meningkatnya permintaan dari China, yang melampaui India sebagai importir terbesar emas. Asosiasi Emas China mengungkapkan tingkat konsumsi emas China pada 2013 mencapai rekor, dan diperkirakan telah meningkat 41 persen menjadi 1.176 metrik ton dari tahun sebelumnya.

''Kami percaya bahwa pasar fisik yang mendasari telah membuat penyesuaian dan terjadi modernisasi dalam produksi primer dan recycle,'' kata analis di Sydney Fat Prophets, kata David Lennox.

Dia melihat emas mungkin berakhir di USD1.350-USD1.400 per troy ons tahun ini. Menurutnya, pemerintah AS akan segera mengalihkan perhatiannya kembali untuk mengatasi defisit anggaran lagi, mau tidak mau menempatkan tekanan pada dolar AS dan meningkatkan emas sebagai hasilnya.(okz)