JAKARTA - Tak lama setelah menangkap mahasiswa bernama Ismail Ibrahim (23) yang diduga kuat jadi perusuh saat aksi demo 4 November 2016, polisi mengamankan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ami Jaya. Ami dijemput polisi di gedung Sekretariat PB HMI, Jakarta Selatan.

"Iya benar bahwa Sekjen kami ditangkap polisi," ujar Wasekjen PB HMI Ilham Akbar seperti dilansir detikcom, Selasa (8/11/2016) pagi ini.

Menurut Ilham, Ami dijemput polisi di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No 25A, Jakarta Selatan, sekitar pukul 00.00 WIB dini hari. Polisi datang dengan membawa surat penangkapan dan penggeledahan di gedung tersebut.

Awalnya, pihak HMI menolak menyerahkan Ami Jaya dengan alasan akan diantarkan sendiri oleh pengurus HMI ke pihak kepolisian. "Awalnya kami tidak mengizinkan untuk dibawa paksa," ujar Ilham.

Karena Ami Jaya tidak diizinkan dibawa, lanjut Ilham, polisi yang berjumlah lebih dari 10 orang tiba-tiba berniat membawa Ketua Umum PB HMI Mulyadi ke dalam mobil polisi. Tindakan itu sempat dicegah oleh beberapa pengurus HMI.

"Setelah melakukan dialog, maka kami memberikan syarat Ami Jaya akan kami bawa ke polisi tanpa menggunakan kendaraan dari pihak kepolisian," ucapnya.

Ami Jaya saat ini telah berada di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan dari pihak kepolisian. Belum ada informasi dari polisi terkait dijemputnya Sekjen HMI ini untuk diperiksa.

Sebelumnya, polisi menangkap Ismail Ibrahim yang diduga kuat melakukan penyerangan ke aparat dalam aksi demo 4 November. Dia diringkus di rumah anggota DPD RI Basri Salama.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, Ismail Ibrahim diduga ikut melakukan penyerangan terhadap aparat.

"Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada petugas karena ikut teman yang lain yang sudah melempari dan menyerang serta terprovokasi oleh kata-kata dari orator di atas mobil komando untuk tidak takut dan terus maju," kata Hendy saat dikonfirmasi.

Hendi menyebut, Ismail merupakan mahasiswa semester 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Sosiologi di sebuah kampus swasta di Jakarta Selatan. Dia juga merupakan ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi.(dtc)