JAKARTA - Marvelio, bocah berusia 2,5 tahun tewas setelah mendapat kekerasan dari Rianti (27), pacar ayah korban, Ray Suryadi. Wanita berparas cantik ini mengaku khilaf dan menyesali telah melakukan perbuatan yang mengakibatkan korban tewas.

"Iya pak, saya melakukannya. Saya khilaf pak," ujar Rianti di hadapan Kasubdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Polda Metro Jaya AKBP Suparmo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Rianti pun terisak saat ditanya mengapa dirinya tega menganiaya bocah kecil tersebut. "Saya menyesal," katanya sambil terisak dan menundukkan wajahnya.

Pantauan detikcom, Rianti tiba di Gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya sekitar pukul 20.30 WIB dengan kawalan seorang polwan dan Kasubdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) AKBP Suparmo. Rianti menangis sambil menutup wajahnya dengan tas merah saat disorot kamera pewarta.

Wanita berparas cantik itu ditangkap di tempat perbelanjaan di Bintaro, Tangerang Selatan ,sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ditangkap, wanita berambut panjang itu mengenakan kemeja lengan panjang, rok span dan sepatu wedges.

"Dia ditangkap di Giant, baru kerja satu hari di Giant," kata AKBP Suparmo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Rianti ditangkap atas dugaan menganiaya bocah Marvel, anak dari Ray Suryadi yang juga kekasih Rianti. Penganiayaan diduga terjadi di rumah Ray di Perumahan Griya Loka, Pamulang, Tangerang Selatan pada tanggal 1 Januari 2016.

Setelah sempat dirawat di Eka Hospital selama sepekan lebih, korban meninggal dunia. Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Ray kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya dan ditindaklanjuti oleh Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang peduli akan kekerasan terhadap anak ini melihat ada ketidakwajaran dalam kematian korban.

"Kami kemudian meminta persetujuan orangtua korban untuk mengautopsi jenazah korban dan mereka menyetujui, sehingga kami lakukan autopsi pada Senin lalu," jelas Krishna kepada detikcom, Jumat (26/2).

Hasil autopsi menunjukkan tengkorak kepala korban mengalami retak akibat benturan. Di sekujur tubuh korban juga terdapat luka-luka memar yang diduga akibat kekerasan.***