PARIAMAN - Seorang nelayan asal Dusun Pasir Pauh, Pauh Barat, Pariaman yang hilang selama 24 jam, akhirnya ditemukan tim penyelamat. Tim penyelamat dibawah komando Basarnas Sumbar, menemukan nelayan bernama Anton (39 tahun) bergelayutan di tali 'rabo' ikan di kawasan Belakang Pulau Bando, sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (26/2/2016).

Tubuh Anton ditemukan oleh dua orang nelayan asal Dusun Pasir Pauh, Pauh Barat, Pariaman, Keprot dan Lis. Usai ditemukan, Anton langsung dilarikan oleh Tim Rescue BPBD ke IGD RSUD Pariaman untuk dilakukan perawatan intensif. Di sekujur tubuh Anton terlihat luka memar yang diperkirakan oleh gesekan tali Rabo dan gigitan ubur-ubur ditambah cuaca panas menyengat. Kondisi Anton saat ditemukan dalam keadaan lemas karena dehidrasi namun masih sadarkan diri. Anton terkatung-katung di laut lebih dari 24 jam. Dia dihempas gelombang tidak makan dan tidak minum.

Dikatakan sahabat korban, Ramon (30), ia sempat menceritakan kisah hanyutnya dia kepada nelayan yang menemukannya. Ia menyebutkan, dia terjatuh saat mengisi bensin untuk mesin robin. Dia berdiri dan hilang keseimbangan lalu jatuh bersamaan derigen bensin kapasitas 10 liter. Berbekal derigen itu dia menyelamatkan diri dan mencari lokasi Rabo.

Sementara itu Kepala Desa Pauh Barat, Kardinal Feri sebagaimana dilansir dari pariamantoday.com, menyebutkan bahwa lokasi Rabo di mana Anton ditemukan tujuh jam perjalanan menggunakan perahu mesin robin dari bibir pantai Pariaman, bahkan dua jam lagi sampai ke Kepulauan Mentawai.

"Alhamdulillah, Kita sangat bersyukur atas kerjasama semua pihak di bawah komando Basarnas mencari nelayan kami yang hilang," kata Kardinal di RSUD Pariaman.

Kardinal berharap dengan kejadian tersebut menjadi kajian bagi semua pihak terutama Dinas Kelautan Perikanan tentang SOP keselamatan nelayan. (***)