SELATPANJANG - Sekelompok pemuda Desa Bokor Kecamatan Rangsangbarat, Kepulauan Meranti, Riau, yang menamakan diri mereka The Pokah, membuat banyak miniatur. Ukiran tangan dengan peralatan seadanya itu dipersiapkan menyambut iven Bokor World Music Festival tanggal 19 hingga 21 November 2016.

Khaidir, salah seorang anggota The Pokah mengatakan, menjadi pengrajin miniatur dan kerajinan tangan, sudah dirintis beberapa waktu lalu. Namun, baru aktif dan langsung action sekitar 2 minggu belakangan.

Baca Juga: Gubri dan Dirjen Kebudayaan Hadir di Perhelatan Bokor World Music Festival 2016

Ditambahkan Abdillah Hatta yang juga anggota The Pokah, membuat miniatur berbagai alat musik dan mainan kunci ini berawal dari cerita saat sedang ngumpul. Dari sana, terpikir mereka suatu ide usaha untuk melakukan kegiatan membuat cenderahati atau souvenier. Setelah semua sepakat dan mulai action, maka terciptalah beberapa miniatur alat musik seperti gitar, drum, ayak sagu, sampan, dan berbagai mainan kunci.

Baca Juga: Bupati Irwan Siapkan Transportasi untuk Warga Menyaksikan Bokor World Music Festival 2016

Miniatur ini, kata mereka lagi, sengaja dipersiapkan untuk seluruh peserta BWMF 2016. Setidaknya, harap Khaidir, para peserta akan membeli miniatur buatan mereka sebagai ole-ole untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing.

Baca Juga: Diikuti Musisi dari Luar Negeri, Panitia BWMF 2016 Siapkan 3 LO Lihai Berbahasa Inggris

"Bahan yang kita gunakan kayu jabon," ujar Khaidiri.

Baca Juga: Grup Musik dari Benua Eropa Ini Bakal Tampil di Bokor World Music Festival 2016

Diceritakan Khaidir, mereka membuat miniatur ini secara otodidak dengan mengambil sample dari internet. Sementara peralatan yang digunakan sangat sederhana, yaitu menggunakan parang, pisau, dan lainnya. Mereka sama sekali tidak menggunakan peralatan canggih atau mesin.

Baca Juga: Bokor World Music 2016 Dianggarkan pada APBD-P Provinsi Riau

"Saat ini sudah ratusan kerajinan tangan yang kami hasilkan dengan berbagai bentuk," kata Khaidir lagi.

Namun, sampai sekarang The Pokah belum berniat memasarkan hasil kerjanya. Mereka mengakui dengan peralatan sederhana, masih terdapat kekurangan dalam membuat handycraft itu. Padahal, sudah ada beberapa pesanan yang tertarik melihat produk nya di media sosial yang diunggahnya beberapa waktu lalu.

"Kami mengerjakan dengan cara manual, bukan dengan mesin. Jadi, hasilnya belum sempurna dan belum bisa dipasarkan," katanya.

Sekedar informasi, sejumlah musisi yang sudah mengkonfirmasi kehadiran mereka di BWMF 2016 antara lain, Steev Kindwald dari Rumania, Gilles Saissi dari Prancis, dan Cwrwia dari Wales. Kemudian ada Ghahmuhyi dari Malaysia dan Darmawen dari Solo. Darmawen ini gabungan musisi dari Wales, Mexico, Inggris, Polandia dan Indonesia.

Selain itu, juga ada musisi dari nusantara seperti grup rege melayu, Made in Made dari Aceh, Kalila Project Sumatera Utara, Minangpantagong dari Sumatera Barat, Forum Kompang Batam, dan Et Labora Poni dari Subang. ***#Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini