SELATPANJANG - Puluhan guru honor madrasah dari tingkat terendah hingga tertinggi menyampaikan keluhan ke Kemenag Kepulauan Meranti atas hak mereka yang tak kunjung dibayar selama 8 bulan. Bukannya langsung memberikan jawaban menyenangkan, oknum di Kemenag malah mempertanyakan apa kontribusi Madrasah selama ini untuk daerah.

Hal itu disampaikan langsung Kasubbag TU Kemenag Kepulauan Meranti Sulman di hadapan puluhan guru honor madrasah. Kata Sulman waktu itu, selama ini Pemda telah membantu (uang, red), namun Ia juga mempertanyakan kontribusi apa yang telah diberikan madrasah ke daerah.

"Apa sih yang sudah kita lakukan, kita laksanakan, orang sudah memberi uang tiap tahun. Apa hasilnya, output nya apa," kata Sulman di hadapan puluhan guru honor yang mengeluh, Selasa (25/10/2016).

Baca Juga: 8 Bulan Belum Terima Hak, Guru Honor Madrasah Ngadu ke Kemenag

Selain itu, Sulman juga menunjukkan serta membaca beberapa pasal pada undang-undang yang mengatur tentang dana perhibahan. Ada salah satu ayat yang dibacakan berbunyi "Pemda dapat memberikan hibah sesuai kemampuan keuangan daerah. Ini dilakukan setelah mempresentasekan belanja wajib dan belanja urusan pilihan. Hal itu untuk menjelaskan bahwa bantuan hibah tak wajib dibayar.

Kemudian, Sulman juga mempersoalkan keabsahan surat yang menggunakan kops Pengurus Guru Honor Madrasah Selatpanjang dan Sekitarnya (PGHMS). Menurut Sulman, keabsahan surat itu masih dipertanyakan sebab dalam kepengurusan tidak melibatkan Kemenag.

Mendengar tanggapan Sulman seperti itu, puluhan guru honor masing-masing bergumam tanda protes atas bahasa yang disampaikan Sulman. Sementara pokok persoalan yang ingin dicarikan jawaban oleh guru honor adalah terkait hak mereka yang tak kunjung dibayar selama 8 bulan (Maret - Oktober, red).

M Mansur ST Ketua PGHMS kepada wartawan menyampaikan rasa kecewa mereka atas bahasa yang dilontarkan Sulman. Menurut M Mansur, seharusnya bahasa seperti itu tidak dikeluarkan karena akan membuat sedih pahlawan tanpa tanda jasa yang telah ikut mencerdaskan anak bangsa dengan gaji tak seberapa.

"Orang sudah berbuat tapi hak nya tidak jelas. Mengajar itu butuh akomodasi, banyak guru honor mencari bantuan pada pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan hidup sambil berharap hak dibayar," jelas M Mansur.

"Pertanyaan (Sulman, red) salah. Kami kecewa. Kita masih melakukan komunikasi yang baik dengan Kemenag. Kalau ditanyakan kontribusi, dari segi MTQ banyak siswa-siswa kita, hingga pertandingan tingkat nasional juga. Itu jelas kontribusi untuk Kepulauan Meranti," jelas M Mansur.

Di tempat terpisah, Kasi Pendidikan Kemenag Kepulauan Meranti H Fendi mengatakan apa yang disampaikan Sulman itu sebagai spot. Yaitu diberikan untuk menaikkan semangat guru honor madrasah menambahkan prestasi-prestasi.

Ketika disinggung terkait perkembangan madrasah dari tahun ke tahun, H Fendi mengaku tidak ada peningkatan. Menurutnya Madrasah itu hanya berjalan di tempat. "Berjalan di tempat," singkatnya. ***#Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini