JAKARTA- Sukses Imlek 2016 yang ke-2567 di Pulau Dewata Bali bukan datang secara tiba-tiba. Tapi melalui proses marketing yang panjang sejak 2015 yang digenjot secara konsisten oleh Kementerian Pariwisata RI.

"Kami gunakan media-media berpengaruh di Tiongkok. Dari CCTV, CNS, Xinhua, Baidu, dan semua channel, semua platform digital yang punya pengaruh di sana kami promosikan Wonderful Indonesia," jelas Menpar Arief Yahya, Rabu (17/02/2016) di Jakarta.

Bahkan menurutnya, pada bulan April nanti, Kementerian Pariwisata akan menggunakan format promosi Wonderful Indonesia, agar lebih permanen dan "nyantol" lebih familiar. Pihaknya akan membuka Restoran Wonderful Indonesia di Hefei, Provinsi Anhui, yang berpenduduk sekitar 70 juta jiwa.

Branding di restoran itu akan nempel terus, sehingga setiap orang melintas di lokasi itu, sudah langsung tertanam branding "Wonderful Indonesia." Ibarat sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali membranding restoran, langsung menggunakan nama yang sudah sangat promotif.

Bukan hanya promo wisata saja, namun sekaligus mempromosikan masakan khas Indonesia ke public China. "Kuliner adalah produk budaya, dan banyak makanan khas Indonesia yang cocok di lidah orang-orang China. Beberapa dari mereka juga suka pedas dan gurih. Banyak masakan Indonesia yang bernuansa pedas dan gurih," kata Arief Yahya yang didampingi Deputi Pemasaran Mancanegara I Gede Pitana dan Asdep Asia Pacific Vencensus Jamedu.

Jika ini sukses, lanjut dia, tahun 2016 ini akan dibuka 10 restoran Wonderful Indonesia di lokasi lain di Negeri Kungfu Panda itu. "Resto ini merupakan kerjasama Kemenpar dengan investor lokal Tiongkok yang sudah berbisnis di restoran," jelas lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris, dan Program Doktoral Unpad Bandung ini.

Menpar Arief Yahya juga bakal menyebutkan langkah-langkah strategis yang sudah dilakukan, dan apa yang akan dikemas untuk pasar Tiongkok besok Kamis (18/02/2016) pagi di salah satu media TV nasional dengan tema "Imlek dan Tourism" .

Selain restoran, Kemenpar juga mempunyai banyak trik guna menyedot wisatawan asing khususnya Tiongkok untuk datang ke Indonesia. "Bicara soal trik banyak dong, salah satunya dengan menggunakan Sales Misson yang mengajak para industry pariwisata di tanah air, terutama dari tiga greaters dan 10 top destinasi, serta kota-kota lain yang pariwisatanya sudah siap dipromosikan. Untuk matching sellers dan buyers, sudah ada appointment dulu, lalu bertemu dan saling membuat komitmen," jelas Arief Yahya.

Kedua, lanjut Arief, Festival-festival atau pertunjukkan kesenian, kebudayaan, dan semua yang bernuansa kuat Wonderful Indonesia di banyak kota di China. Targetnya adalah memperkenalkan nama Indonesia dengan berbagai destinasi menarik yang tidak ada duanya di dunia.

Dan yang Ketiga, Exhibition atau pameran-pameran yang selalu menampilkan para pelaku bisnis pariwisata, sekaligus membranding pariwisata Indonesia. "Semua kita jalani dengan konsep Branding, Advertising dan Selling (BAS)," kata Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus ini.

Kementerian Pariwisata juga langsung menggeber promosi di Kota-kita besar di China, mulai dari Beijing, Shanghai dan Guangzhou. "Di kota-kota lain juga semakin agresif kami lakukan, seperti Kunming, Changsa, Chengdu, Xian, Wuhan, Ningbo, Shenzen, Hefei, Nanning, Hangzhou, Shenyang, Dalian, Xiamen, dan lainnya. Anda harus ingat, kota kecilnya China itu, sama dengan kota besarnya Indonesia. Penduduknya besar, dan daya belinya kuat," pungkasnya. (*/dnl)