PEKANBARU - Ingin mengetahui langsung proses pencarian anaknya yang hilang saat karamnya Kapal Motor (KM) Marcopolo 129. Cut Indrasari rela datang langsung dari Aceh ke Kota Pekanbaru, Riau dan langsung melihat lokasi kejadian.

Tak hanya sekedar datang melihat proses pencarian anaknya oleh tim Basarnas dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), ibu kandung dari Tengku Muhammad Taufik Kurniawan ini sampai memilih menetap di Kota Pekanbaru hingga anaknya ditemukan.

Bahkan, orangtua dari salah satu pelajar Balai Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) asal Aceh ini, rela menginap di rumah sederhana milik penjaga dermaga SHK yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi karamnya KM Marcopolo 129.

Ia memilih untuk menetap di rumah sederhana itu, karena tak ingin jauh dari anaknya yang tenggelam dan hilang setelah kapal tempatnya menginap selama magang itu karam akibat bocornya bagian buritan kapal.

Bahkan, hanya berdiri saja di pintu rumah penjaga dermaga itu, jelas terlihat bangkai kapal KM Marcopolo 129 masih berdiri kokoh bersandar di dermaga SHK, meski bagian buritannya sudah tenggelam sebagian ke dasar sungai Siak.

Sebelumnya diberitakan, KM Marcopolo 129 yang dijadikan sebagai tempat menginap empat pelajar BP2IP asal Aceh, karam Senin (13/3/2017) siang lalu. Beruntung tiga pelajar berhasil selamat, sedangkan satu pelajar tenggelam saat berusaha menyelamatkan diri.

BACA JUGA:

. Hari Keempat Hilangnya Pelajar Magang Asal Aceh di Sungai Siak Pekanbaru, Tim Fokuskan Pencarian Dekat Dermaga

. Jauh-jauh dari Aceh ke Pekanbaru, Begini Reaksi Ibu Korban saat Melihat Lokasi Kapal Karam Dekat Pelabuhan Sungai Duku

Sejak hilangnya satu pelajar yang diketahui tengah mengikuti magang tersebut, tim Basarnas, KPLP, Pol Air Polda Riau dan personel dari Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) terus berupaya melakukan pencarian.

Hingga hari keempat, Kamis (16/3/2017), tim masih melakukan pencarian yang saat ini difokuskan disekitar dermaga serta didekat bangkai kapal KM Marcopolo 129, baik dengan upaya penyelaman dan penyisiran.

Proses pencarian ini akan terus dilakukan selama sepekan, tepatnya hingga Minggu (19/3/2017) mendatang. Dalam pencarian, tim mulai melakukan dari pagi hingga pukul 18.00 WIB.

Selain upaya pencarian, pihak KSKP juga memberikan imbauan kepada kapal-kapal yang melintas di sungai Siak untuk saling berkoordinasi, jika nanti menemukan korban saat melintas.***