BENGKALIS, GORIAU.COM - Warga Pulau Bengkalis dan sekitarnya diingatkan untuk mewaspadai masuknya daging sapi kemasan dari Malaysia. Daging dari negara jiran tersebut diindikasi tidak sehat, memiliki penyakit mulut dan kulit.

Himbauan ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis, drh Muhammad, ketika mengikuti rapat Pokja Dewan Ketahanan Pangan Bengkalis di Aula BKP-PP Bengkalis, Kamis (22/11/2012). Muhammad juga menegaskan betapa pentingnya masyarakat konsumen untuk mengetahui kondisi daging yang benar-benar ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).Tahun 2014 Indonesia akan mencapai swasembada daging sapi. Namun masih dirasakan, khususnya di sebagian masyarakat di Kabupaten Bengkalis, jika pengetahuan masyarakat terhadap kondisi daging yang benar-benar memiliki unsur ASUH itu, masih sangat minim, terutama terhadap daging-daging yang masuk dan didatanglan dari Malaysia.''Tahun lalu saja sudah ditangkap sekitar dua ton daging sapi yang masuk ke Pulau Bengkalis ini,'' kata Muhammad seraya menyebut jika daging-daging tersebut diduga tidak aman untuk dikonsumsi.Selain berupa daging sapi yang sering masuk dan dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Bengkalis, terutama masyarakat yang ada di Kecamatan Bantan yang biasanya dilakukan saat ada helat pesta pernikahan, hewan lainnya seperti ayam pencen, juga selalu didatangkan dari Malaysia.''Dilarang mengkonsumsi daging dan ayam pencen asal Malaysia karena selain mengganggu pasaran, juga dikhawatirkan menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan,'' ujarnya.Daging-daging yang sehat untuk dikonsumsi, mesti menjadi perhatian para konsumen. Masyarakat juga diminta hati-hati ketika akan membeli daging, karena diakui banyak oknum yang menyembelih sapi yang tidak sehat dan masih dalam proses penyembuhan dan pengobatan (antibiotik). Padahal katanya, sapi atau hewan yang sedang diobati antibiotik tersebut, baru bisa disembelih minimal setelah 7 hari. (jfk)