ABU DHABI - Petarung Khabib Nurmagomedov berhasil mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254, pada Ahad, 25 Oktober pukul 03.45 WIB di Fight Island, Abu Dhabi.

Usai mengalahkan Gaethje, Khabib bersimpuh dan bersujud, air matanya tak terbendung. 'The Eagle' menangis mengenang mendiag ayahnya.

Khabib pemegang sabuk juara kelas ringan berhasil mempertahankan titel itu dari Justin 'The Highlight' selaku juara interm kelas ringannya.

Ronde pertama, Khabib Nurmagomedov meladeni permainan atas Justin Gaethje. Low kicks Justin juga cukup merepotkan Khabib.

Khabib Nurmagomedov akhirnya mampu melumpuhkan Justin Gaethje di ronde kedua 1 menit 34 detik. Petarung asal Dagestan, Rusia itu melakukan triangle choke yang membuat Justin Gaethje tak berdaya.

Begitu wasit menghentikan pertarungan, Khabib Nurmagomedov tidak teriak-teriak atau berlari-lari kegirangan. Dia meminta timnya tenang, lalu bersimpuh.

Khabib Nurmagomedov tak kuasa menahan kesedihannya. Ya, bulan Juli lalu, dia ditinggalkan sang ayah Abdulmanap Nurmagomedov yang tutup usia akibat penyakit jantung.

Khabib dikenal begitu dekat dengan mendiang ayahnya. Bahkan, ayahnya juga yang sudah mengajarkan Khabib bergulat sedari kecil.

Mendiang Abdulmanap begitu tegas dan keras dalam mendidik Khabib. Bukan cuma menjadi seorang petarung, tapi juga menjadi seorang pria.

Khabib Nurmagomedov pun begitu mencintai mendiang ayahnya.

Justin Gaethje pun merangkul Khabib Nurmagomedov dan mencoba menguatkannya. Seluruh tim UFC, memberikan tepuk tangan untuk menghibur Khabib.

''Alhamdulillah Tuhan memberiku segalanya. Terima kasih kepada tim saya dan ayah saya yang sudah bersama lebih dari 20 tahun (menemani karier Khabib di dunia tarung bebas-red),'' ujar Khabib selepas pertandingan.

Justin Gaethje pun kembali menguatkan Khabib. Menurutnya, mendiang Abdulmanap pasti bangga dengan 'The Eagle'.

''Dia adalah pertarung terhebat di dunia. Ayahnya pasti bangga dengannya,'' kata Justin.***