SELATPANJANG - Turap di laut Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau, terus saja ambruk. Akibatnya, abrasi di sana semakin parah.

Lebih dari tiga titik di turap desa ambruk akibat tak ada perbaikan selama ini. Lebih dari 20 meter turap di desa yang terletak di depan Selat Melaka itu sudah hancur. Batu-batunya berserakan di pantai.

Fungsi turap sebagai penahan ombak sebelum sampai ke tebing tidak maksimal. Akibatnya, sekitar 10 meter lebih tebing (dari turap arah ke darat, red) di Desa Mekong runtuh ke laut. Kondisi ini terus saja terjadi dan belum ada penanganan serius dari pihak terkait.

Padahal, harapan akan perbaikan turap terus saja disampaikan. Terutama dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). "Di Musrenbang kecamatan kita sampaikan, kita butuh perbaikan turap untuk mengatasi abrasi," kata A Rahman Kepala Desa Mekong.

Namun, meski telah bertahun-tahun disuarakan, belum juga ada realisasi. Sebelum turap itu ambruk, sudah sering disampaikan agar ada rehab bagian bawah turap yang sudah menganga dan mempermudah ombak menghantam tebing. Rehab yang diharapkan tak kunjung tiba, malah turap yang dibangun zaman Bengkalis itu yang kini ambruk dan rusak parah.

Padahal, pada waktu-waktu tertentu, ombak di Desa Mekong sangat kuat. Sebab Desa Mekong terletak tepat di depan laut lepas Selat Melaka. Kondisi seperti ini terus saja dirasakan masyarakat di sana. Tak sedikit pula tanah warga kini menjadi laut setelah abrasi tak tertangani dengan maksimal. ***