BANGKINANG - Program kerja dari salah seorang mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (Kukerta) Universitas Riau di Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Rani Novia Dwi patut diacungi jempol dan mendapat perhatian maupun dukungan dari berbagai pihak untuk dikembangkan.

Kepada wartawan, disela-sela kegiatannya di Desa Ranah Sungkai, Selasa (23/7/2019), Rani, begitu ia akrab disapa menceritakan, dirinya memiliki program pembuatan pestisida nabati dari daun sirih hutan. Ekstrak daun sirih ini kemudian diolah dan digunakan sebagai pestisida untuk membunuh hama ulat api pada tanaman kelapa sawit yang selama ini menjadi kendala besar dalam produksi buah sawit petani. "Pestisida nabati ini menjadi alternatif penganti pestisida kimia yang biasanya digunakan petani. Selain harganya yang murah pestisida nabati ekstrak sirih hutan ini juga ramah lingkungan," ujar Rani.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari kukerta UR yang bekerja sama dengan warga dan petani di desa Ranah Sungkai. Pengaplikasian pestisida ini pada pohon sawit akan dilaksanakan pada Senin (05/8/2019) yang disaksikan langsung oleh petani dan beberapa perangkat desa di Desa Ranah Sungkai.

Rani menjelaskan, minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan.

"Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap," terang dara berparas cantik ini.

Penggunaan pestisida nabati ini selain ramah lingkungan juga menghemat biaya. "Untuk pestisida kimia harga satu botolnya Rp 198.000 dengan berat 1000 gram.

Sedangkan jika memanfaatkan daun sirih hutan tidak perlu menggunakan biaya hanya memerlukan daun sirih yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat yang tumbuh di hutan," pungkas Rani. ***