JAKARTA - Pada uji coba pertama menjelang Olimpiade Tokyo 2020, lifter andalan Indonesia, Eko Yuli sukses menyumbangkan tiga medali emas di Fadjar International Tournament 2020. Namun, di ajang kualifikasi Olimpiade itu Eko tampil bukan pada kelasnya 61kg tetapi di kelas 67kg.

Kini, Eko sedang konsentrasi menurunkan berat badannya secara bertahap agar bisa tampil di kelas 61kg pada Olimpiade Tokyo, Juli mendatang. "Ya, saya akan mencoba menurunkan berat badan secara bertahap. Targetnya tiga minggu sebelum pelaksanaan Olimpiade  berat badan saya sudah harus 63kg. Itu berat paling ideal untuk bisa diturunkan menjadi 61kg," kata Eko Yuli Irawan yang ditemui di Pelatnas Angkat Besi Olimpiade Jln Kwini Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020). 

Kelebihan berat badan yang dialami lifter yang menempati peringkat dua dunia itu dianggap wajar oleh pelatih kepala Tim Angkat Besi Olimpiade, Dirdja Wihardja saat dimintai komentarnya beberapa waktu lalu. Alasannya, Eko baru saja memasuki pelatnas setelah libur usai meraih emas pada SEA Games Filipina 2019 lau. 

"Wajar jika Eko mengalami kelebihan berat badan lkarena habis liburan setelah SEA Games Filipina 2019. Tetapi., kita akan berusaha menurunkannya secara bertahap sehingga pada saat di Olimpiade nanti dia bisa turun di kelas 61kg," jelasnya. Untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan berat badan lifter yang tergabung dalam pelatnas Olimpiade Tokyo 2020, kata Dirdja Wihardja, pihaknya melibatkan dr. Louise Kartika, MGizi, SpGK yang menangani masalah makanan. 

"Bukan hanya program latihan yang disusun secara baik tetapi pola makanan bagi lifter pelatnas Olimpiade Tokyo juga mendapat perhatian. Semuanya harus ada rekomendasi dari dr Luise Kartika," jelas Dirdja yang merupakan adik kandung mantan lifter nasional, Hadi Wihadja. ***