JAKARTA - Gelandangan yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini saat blusukan di Jakarta ternyata orang kaya.

Begitu yang disampaikan seorang ibu-ibu yang mengaku kenal dengan gelandangan berambut putih yang sedang viral saat ini.

Ibu yang tak mau disebutkan namanya ini membuka usaha fotokopian yang jaraknya hanya sekitar dari 10 meter dari lokasi tempat yang biasa gelandangan tersebut duduk.

"Iya kenal, sering di sini dia," ujar ibu yang mengenakan kerudung berwarna merah muda seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/1/2020).

Menurut ibu ini, gelandang tersebut merupakan orang kaya yang mempunyai usaha sendiri. Yaitu, usaha jual kursi kantoran, usaha es kelapa dan bensin eceran.

"Emang di sini dia. Emang iya dagang dia. Yang dagang kursi itu dia, yang dagang kelapa itu dia, dagang bensin dia. Kalau lukisan lain orangnya. Ah kaya dia ini," ungkapnya.

Bahkan kata ibu ini, gelandangan tersebut juga mempunyai rumah di perkampungan di belakang usaha fotokopiannya. "Rumahnya di belakang juga ada," terangnya.

Selain itu, gelandangan tersebut juga bukanlah pemulung seperti saat ditemui oleh Risma. "Dia gak pemulung, emang begitu penampilannya," tegasnya.

Ibu ini pun juga merasa kaget jika pria berambut putih panjang ini disebut sebagai gelandangan atau pengemis.

"Dia ngaku orang susah, padahal kalau saya pikir dia kaya, pikir aja itu rumahnya juga jual kursi, dagang kelapa, di belakang ada rumahnya. Ada anaknya menantunya, ada cucunya juga," pungkasnya.

Banyak masyarakat penasaran dengan sosok pria yang ditemui Risma. Pria tersebut tidak terlihat di lokasi usaha es kelapa.

Beberapa orang pun terlihat menghampiri usaha es kelapa itu hanya untuk menemui pria yang disebut gelandangan itu.

Lokasi es kelapa tersebut berada di Jalan Minangkabau Timur, Manggarai, Jakarta Selatan. Di sebelah kanan es kelapa itu terdapat usaha jual bensin eceran.

Sedangkan sisi lainnya terdapat penjual gambar, lukisan atau foto yang bergambar Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto dan beberapa petinggi PDIP lainnya. Sedangkan Ibu yang diwawancarai membuka usaha disebelah penjual foto Soekarno yang dibatasi oleh jembatan kecil.

Di atas warung es kelapa tersebut juga berkibar bendera PDIP dan terdapat dua poster yang berlogo PDIP.***