PEKANBARU - Masyarakat Riau yang tergabung dalam Forum Pekanbaru Kota Bertuah (FPKB), mengaku kecewa dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), yang telah memberikan gelar Jokowi sebagai Datuk Seri Setia Amanah.

Dimana salah satu alasan LAM memberikan gelar adalah keberhasilan mantan pengusaha kayu itu dalam membebaskan Riau dari Asap. Namun faktanya, sejak Jokowi menjadi Presiden hingga sekarang, asap justeru bertambah di Riau.

Demikian diungkapkan Ketua Forum Pekanbaru Kota Bertuah (FPKB), Masril, kepada GoNews.co, Rabu (11/9/2019) siang.

"Satu kata, kami kecewa," ujarnya.

Pemberian gelar Datuk Seri Setia Amanah kepada Jokowi oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau saat pelaksanaan pilpres yang lalu, kata Masril, salah satu pertimbangan karena Jokowi telah berhasil mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Tetapi belum satu tahun gelar adat oleh LAM Riau tersebut disandangkan kepundak Jokowi, kebakaran hutan dan lahan sudah hampir dua bulan ini, bukan makin berkurang malah semakin bertambah beluas," urainya.

Ditambah lagi dengan adanya kabut asap dimana-mana yang sudah menyebabkan ratusan orang termasuk anak-anak dan balita yang terserang penyakit ISPA.

"Maka dengan ini, kami meminta kepala Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau untuk mempertimbangkan mencabut kembali gelar adat yang telah diberikan kepada presiden Jokowi," tandasnya.

"Bagi kami, pemberian gelar adat ini salah tempat, salah orang, karena kriteria pemberian gelar adat tersebut tidak tepat. Kita lihat apa yang sudah diperbuat oleh Jokowi untuk Riau terkait kebakaran hutan dan lahan di Riau, tidak ada," tambahnya.

Bagi Masril, gelar adat bukan gelar akademis, bukan sebutan, tapi gelar adat adalah marwah jatidiri.***