PEKANBARU - Menjadi kebanggaan bagi siapa saja yang mengharumkan nama Indonesia, terkhusus Provinsi Riau dikancah International. Dua mahasiswa Universitas Riau (Unri), Firman Edi dan Herfran Riansyah Pratama mengharumkan Bumi Lancang Kuning di The 7th Macau International Innovation and Invention Expo (MIIIE) 2019.

Firman dan Herfran meraih medali emas, karena karyanya dalam membuat insektisida (cairan beracun yang digunakan membunuh serangga) nabati. Karya kedua mahasiswa asal Provinsi Riau ini diakui dunia International, karena ramah lingkungan dibandingkan insektisida lainnya yang dijual kebanyakan terbuat dari bahan kimia yang bisa merusak lingkungan hidup.

"Produk yang kami paparkan dan temukan, yakni insektisida nabati yang terbuat dari ekstrak daun pepaya dan bawang putih. Kegunaan hasil temuan kami ini untuk membasmi hama wereng coklat di tanaman padi dan tanaman lainnya dari gangguan hama dan serangga," kata Firman didampingi Herfran kepada GoRiau.com, Rabu (16/10/2019).

Dikatakan mereka berdua, kelebihan yang dimiliki insektisida nabati ini, yakni menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pertanian yang disebabkan oleh hama wereng coklat. insektisida nabati ini juga ramah lingkungan karena tidak meracuni manusia, hewan dan tanaman lainnya, sifatnya yang mudah terurai sehingga tidak menimbulkan residu.

"Selain itu, insektisida nabati relatif mudah dan tidak menimbulkan efek samping pada lingkungan. Bahan bakunya dapat diperoleh dengan mudah dan murah, dapat dibuat dengan cara yang sederhana sehingga mudah diterapkan oleh petani," ungkap Firman.

Pemanfaatan ekstrak bawang putih dan ekstrak daun pepaya, sambung Firman, sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan hama wereng coklat dan tanaman lainnya yang memiliki peluang untuk dikembangkan oleh petani. Insektisida nabati ini selain ramah lingkungan, juga tidak berdampak negatif terhadap biotik dan abiotik yang berada pada lingkungan tanaman padi dan tanaman lainnya.

Insektisida nabati dari ekstrak daun pepaya dan ekstrak bawang putih ini dalam bentuk cairan setelah dilakukan penyulingan. Produk yang ditemukan mereka ini merupakan produk baru yang cemerlang dalam dunia sains.

"Produk yang kita temukan ini merupakan produk pengganti dari insektisida kimia yang banyak dijual dipasaran. Selain bahannya mudah didapat, insektisida nabati yang kamintemukan ramah terhadap lingkungan hidup dan aman untuk tanaman sekitarnya," ungkap Firman.

Senyawa kimia ini berpotensi untuk digunakan sebagai insektisida nabati dalam mengendalikan hama wereng coklat. Setiap senyawa aktif ini memiliki peran sebagai racun kontak, racun pernafasan dan racun perut, untuk mengendalikan hama wereng coklat pada tanaman padi.

"Untuk harganya, mulai dari Rp30.000 sampai Rp50.000 per botolnya. Hal ini tentunya lebih murah dibandingkan produk insektisida kimia yang dijual dipasaran," jelas Firman, selain Universitas Riau, yang ikut kompetisi tersebut dari Indonesia ada tim lainnya, yaitu Universitas Diponegoro dan SMK Negeri 3 Bali.

Gubernur Riau, Syamsuar, mengapresiasi prestasi dua mahasiswa Universitas Riau yang berhasil mengukir prestasi di dunia internasional ini atas temuannya di bidang pertanian dan ramah lingkungan. "Kita berharap prestasi Firman dan Herfran ini menjadi contoh dan motivasi bagi generasi muda lainnya di Riau, dalam meningkatkan kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Menurut Syamsuar, banyak anak muda di Riau yang memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Orang nomor satu di Provinsi Riau ini berharap, anak muda dan mahasiswa, terus berkarya dalam melakukan beragam inovasi. "Niatkan apa yang kita buat untuk meraih prestasi adalah ibadah sehingga apapun hasilnya mendapat ridho dari Allah SWT," ujar Syamsuar.

Firman Edi merupakan mahasiswa semester 9 Fakultas Ekonomi Unri yang berasal dari Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan, Herfran Riansyah Pratama mahasiswa semester 7 Fakultas Pertanian dari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Bagi yang mau belajar dan memesan produk insektisida nabati ramah lingkungan temua dua mahasiswa Universitas Riau ini bisa menghubungi Firman 082285427282 dan Herfran 082268188315.

MIIIE diselenggarakan di The Venetian, Makau, mulai 10 Oktober hingga 13 Oktober 2019. MIIIE 2019, ini meningkatkan kesadaran produk dan memberikan peluang bisnis yang sangat baik dan potensial.

Acara ini diselenggarakan bersama oleh Dana Pengembangan Sains dan Teknologi Makau dan Asosiasi Inovasi dan Penemuan Maau, serta Asosiasi Penemuan Cina, Asosiasi Kekayaan Intelektual Penemuan Dunia, Asosiasi Penemuan Hongkong Ltd dan Federasi Penemuan dan Inovasi Hongkong. ***