PEKANBARU - Tanoto Foundation menggelar pelatihan berbasis sekolah dengan Metode Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKIR) kepada 76 dosen LPTK Mitra, Selasa, (26/2/2019). Teacher Training Institute Coordination Tanoto Foundation, Riki Apriyandi Putra menjelaskan kegiatan ini dibagi dalam tiga kegiatan.

"Pertama khusus untuk SD dan MI, kedua  untuk SMP dan MTS dan yang terakhir untuk manajemen berbasis sekolah (MBS) lebih tepatnya untuk pengawas dan kepala sekolah. Dari 76 peserta yang dilibatkan, 30 yang untuk SD dan MI, 30 untuk SMP dan MTS serta 16 untuk MBS, semua peserta hari ini dari UIN dan Unri," jelasnya.

"Kegiatan pembelajaran yang untuk SD/MI dan SMP/MTS itu kita laksanakan sampai tanggal 28 Februari. Sedangkan untuk MBS sampai 27 Februari," paparnya.

Menurut Riki, meskipun pembelajaran ini sudah diterapkan sebelumnya, namun Tanoto fokus untuk mengarahkan agar ciri khas pembelajaran aktif ini semakin berkembang di dunia pendidikan Indonesia.

"Tujuan kita melaksanakan pelatihan ini untuk mengembangkan ciri khas pembelajaran aktif dalam metode MIKIR tadi, dimana para pengajar ini nantinya mengalami interaksi, komunikasi, dan refleksi dalam mengajar siswa," terangnya.

"Sebenarnya pembelajaran aktif sudah diterapkan secara umum oleh universitas, sehingga pelatihan ini juga akan memberikan ilmu bagi mereka agar pembelajaran aktif itu lebih efisien diterapkan," pungkasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Dekan III FKIP Unri Dr Mahdum MPd menerangkan pelatihan ini sangat menarik. Dimana pembelajaran mendorong agar murid jauh lebih aktif daripada guru atau pengajar. Hal ini tentu akan sangat mendorong pembelajaran menjadi lebih baik bagi pendidikan di tingkat SD, SMP, hingga universitas.

"Dalam metode yang disampaikan ini, yang banyak aktif adalah muridnya, bukan guru. Karena kalau guru aktif dan murid pasif, tentu pembelajaran itu tidak tercipta, maka itu kegiatan ini sangat bagus diterapkan dan dikembangkan," ujarnya.***