KAMPAR - Usai peletakkan batu pertama pembangunan Universitas Yatim ASEAN oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Sabtu (24/8/2019), pihak Yayasan Wakaf Anak Yatim Miskin dapat mengumpulkan wakaf uang dari para wakif sebanyak Rp99.610.550.

Ketua Yawatim Riau Ahmad Chudori SE MSi mengatakan kepada GoRiau.com, tidak hanya rupiah yang dikumpulkan. Ada mata uang mata uang asing, seperti riyal (Arab Saudi), bath (Thailand), dan ringgit (Malaysia).

"Wakaf uang yang kita kumpulkan ada 7.800 riyal dari Abdul karim bin Awadh Assulami dan Dr Abdulrahman Mohammed Amin. Juga 1.000 bath dan 270.000 ringgit. Kita kumpulkan pakai baku pakai bakul Rp21 juta. Jadi totalnya yang terkumpul termasuk wakaf Pak Syamsuar, sebanyak Rp99.610.550," kata Chudori.

Selain itu, dikatakannya, ada juga wakif yang mewakafkan 60 sak semen dan 50 meter kubik semen jadi. Ini merupakan sumbangan atau wakaf yang didapati hari ini saja, belum yang mewakafkan uangnya melalu tranafer rekening. Untuk transfer bisa melalui rekening Yawatim dengan nomor BRI 5412-01031595-53-5.

"Kampus ini disiapkan bagi anak-anak yatim dan anak miskin dari seluruh wilayah Indonesia dan Asia Tenggara. Universitas ini memiliki konsep pendidikan terintegrasi (integrated campus) yang memiliki banyak keunggulan. Universitas ini akan memiliki ruang kuliah yang representatif, kurikulum yang modern hingga laboratorium tempat anak-anak magang kerja. Juga dosen pengajar yang berkualitas termasuk asrama bagi mahasiswa/i," ungkap Chudori.

Yang perlu dilakukan masyarakat adalah bersama-sama membantu anak yatim. Tidak hanya soal makan, tempat tinggal dan kebutuhan primer lainnya, tetapi juga soal pendidikan. Universitas Yatim ASEAN adalah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap anak-anak yatim dan dhuafa di Indonesia dan negara Asia Tenggara, serta Provinsi Riau. ***