JAKARTA - Sekolah Cendekia BAZNAS sebagai salah satu program pendidikan yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), melakukan penyambutan untuk siswa baru sebanyak 64 siswa untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 60 siswa untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 28 siswa Sekolah Tahfidz BAZNAS dimana para siswa ini berasal dari 17 provinsi di seluruh Indonesia, Senin (13/7/2020) lalu.

Kegiatan penyambutan siswa baru merupakan kegiatan rutin tahunan, dalam rangka proses penyerahan siswa dari orang tua atau wali kepada pihak sekolah.

Tahun 2020 ini proses penyambutan siswa baru Sekolah Cendekia BAZNAS dengan nuansa berbeda karena adanya pandemi covid-19. Proses penyambutan dilakukan secara daring, yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama BAZNAS, M Arifin Purwakananta, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik, Plt Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif, Ketua BAZNAS Provinsi Papua, Merza Edy Nadzari, serta perwakilan orang tua atau wali dari para siswa.

"Sebagai ucapan pembuka mewakili seluruh pimpinan BAZNAS, dengan ini meresmikan mulainya pendidikan di sekolah cendekia BAZNAS, marilah kita bersama-sama mengucapkan Basmallah," kata Arifin sebagai tanda diresmikannya proses belajar mengajar Sekolah Cendekia BAZNAS tahun pelajaran 2020/2021.

Dalam sambutannnya Arifin menyampaikan sebagai lembaga program BAZNAS yang bergerak di bidang pendidikan, sekolah Cendekia BAZNAS harus terus menjaga komitmennya sebagai model sekolah Islam yang membangun karakter dan mengoptimalkan potensi yakni para siswa sesuai dengan visi.

"Semoga Sekolah Cendekia BAZNAS terus menampakkan produktivitasnya, menghasilkan calon penerus bangsa yang unggul dan berprestasi dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam setiap karyanya," ujar Arifin.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif menambahkan para siswa baru ini merupakan hasil seleksi yang dilangsungkan sejak 6 bulan lalu mulai dari seleksi berkas, tes akademik, survei faktual, tes Al quran dan psikotes.

"Pembelajaran baru yang sekarang kita usung adalah new normal new spirit, bahwa keterbatasan yang ada tidak menghalangi kita untuk bertumbuh dan berkembang dalam menuntut ilmu. Sekolah telah merancang strategi pembelajaran jarak jauh berbasis daring melalui google classroom, zoom, youtube, whatsapp dan pendampingan telepon langsung kepada peserta didik," ucap Ahmad, Rabu (15/7/2020).

Dalam kondisi pandemi ini, Sekolah Cendekia BAZNAS telah mendata sebanyak lebih dari 77% siswa masih dapat terhubung dengan baik jaringan internet, 20% terkendala sinyal, dan sisanya belum memiliki HP.

Sekolah Cendekia BAZNAS adalah salah satu program pendidikan yang dikelola BAZNAS dimana tujuan didirikan adalah untuk mengakomodir anak dhuafa berprestasi dari seluruh pelosok negeri yang mengalami keterbatasan untuk mendapatkan akses pendidikan karena masalah ekonomi. Setiap siswa menempuh pendidikan sesuai kurikulum dinas pendidikan, pembinaan karakter islam, quran-hadist serta pengembangan potensi sesuai minat dan bakat.***