SELATPANJANG - Bantuan sosial (Bansos) berupa sembako tahap II dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau yang disiapkan oleh pihak distributor tak kunjung disalurkan ke masyarakat.

Penyaluran sembako tersebut sudah mengalami keterlambatan selama satu bulan terhitung 15 Juni hingga 15 Juli 2020

Sembako tersebut memang disiapkan oleh pemerintah daerah bagi keluarga miskin yang terkena imbas tekanan ekonomi yang dihadapi masyarakat akibat wabah Covid-19. Dimana setiap keluarga mendapatkan paket sembako sebesar Rp600 ribu.

Adapun paket tersebut terdiri dari dari 28 kg beras, 1 papan telur, 3 kg gula dan 2 liter minyak goreng, 1 kotak mie instan dan 1 kaleng ikan sarden.

Ketua Koperasi Cahaya Multi Indonusa, Joko Sucahyo selaku pihak distributor yang menyalurkan bantuan tersebut mengatakan saat ini pihaknya belum mendapatkan instruksi lebih lanjut terhadap distribusi sembako tersebut.

Dia mengkhawatirkan jika pendistribusian bantuan ini terlalu lama, maka paket Sembako tersebut akan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dikonsumsi masyarakat.

"Padahal, jika sesuai jadwal, seharusnya paket sembako tahap II disalurkan pada 15 Juni 2020 lalu, tapi seperti kita lihat bersama sampai sekarang masih numpuk di gudang," ungkap Joko.

Lebih jauh dikatakan Joko, pihaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan kerjasama dengan Pemkab Kepulauan Meranti.

"Kalau seperti ini cara kerja penyaluran bansos untuk masyarakat, kami dari pihak distributor akan mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Pemkab Kepulauan Meranti," kata Joko, Rabu (15/7/2020).

Sementara itu Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kabupaten Kepulauan Meranti, Agusyanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan sembako itu akan disalurkan dan itu menunggu instruksi dari pimpinan.

"Saya belum tau kapan, tetapi insha Allah kemungkinan besar dalam minggu ini atau paling lambat minggu depan," kata Agusyanto.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pihak distributor dalam hal ini Koperasi Cahaya Multi Indonusa yang tetap komitmen melaksanakan tanggung jawab nya.

"Mudahan-mudahan kedepannya tidak akan terjadi lagi keterlambatan seperti sekarang ini," pungkasnya.***