SELATPANJANG - (Pemkab) Kepulauan Meranti kehabisan stok vaksin untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sementara Pemkab tengah gencar untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 sesuai dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo.

Kondisi ini membuat kecewa Bupati Kepulauan Meranti, Haji Muhammad Adil SH yang lantas mempertanyakan kinerja dari Satgas Penanganan Covid-19 Riau dalam mendukung penanganan Covid-19 di negeri Lancang Kuning. Ia juga menilai habisnya stok Vaksin Covid-19 tak terlepas dari kinerja Satgas Penanganan Covid-19 Riau yang "amburadul".

"Sesuai instruksi presiden kita diminta untuk mengejar target vaksinasi kepada warga, namun jika kondisi begini tentu tidak akan berhasil artinya kinerja Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi "amburadul", ungkap Adil, Senin (19/7/2021).

Amburadul menurut Bupati Adil akibat dari ketidakmampuan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dalam melobi pusat untuk mengalokasikan vaksin yang cukup untuk Riau.

Jika kekosongan stok vaksin ini berlangsung lama, Bupati Adil khawatir akan berdampak pada meningkatnya kasus positif Covid-19 di Meranti yang kini penanganannya sudah cukup baik.

"Kita takutkan jika kebutuhan vaksin ini tidak dapat dipenuhi akan menyebabkan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Meranti, apalagi daerah kita merupakan pintu masuk dan berbatasan langsung dengan negara tetangga," ujarnya.

Bupati Adil menegaskan jika terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Meranti akibat masih banyaknya warga yang belum di vaksin jangan menyalahkan daerah.

"Jika terjadi peningkatan kasus positif di Meranti jangan salahkan daerah tapi provinsi harus bisa instrospeksi diri, kami di daerah sudah sangat serius menangani kasus Covid-19," pungkasnya.

Dari keterangan Tim Gugus Tugas Kepulauan Meranti dalam hal ini Kadiskes Misri Hasanto MKes didampingi Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri SKm, untuk mencukupi Vaksin Covid-19 di Kepulauan Meranti pihaknya telah beberapa kali mengusulkan permintaan penambahan Vaksin melalui Sistem Managemen Distribusi Vaksin (SMDV). Namun jumlah yang diberikan jauh dari harapan.

"Kemarin kita ngusulkan 700 Dosis yang kita dapat hanya 100, dan saat minta penambahan 500 lagi kembali dikirim 100 akibatnya kita kehabisan stok vaksin padahal masih banyak warga yang belum melakukan vaksinasi," pungkasnya.***