JAKARTA - Hingga pembukaan sidang paripurna, DPR RI secara resmi belum menerima surat dari Presiden Joko Widodo, terkait nama calon Kapolri yang akan menggantikan posisi Idham Azis.

"Sampai hari ini, kami belum menerima surat dari Presiden mengenai calon Kapolri. Tentunya kami dalam posisi menunggu saja dan apabila surat tersebut sudah sampai. Tentunya kami akan melakukan proses sesuai mekanisme yang berlaku," kata Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Senin (11/1/2021).

Dasco belum menerima informasi kepastian surpres disampaikan ke DPR. "Sampai saat ini kita belum menerima info, tetapi tentunya Presiden akan menghitung mengenai persyaratan surat harus masuk sebelum batas waktu dari Kapolri yang sekarang pensiun," ujar Dasco.

Anggota Komisi III DPR, Jazilul Fawaid juga ikut menanggapi kabar tersebut. "Saya tidak tahu pastinya. Menurut terawangan saya, itu bisa jadi benar, sebab dari kepangkatan, prestasi dan track recordnya beliau (Sigit,red) sudah pantas," ujarnya kepada wartawan, Senin (11/1/2021).

Namun demikian, pria yang akrab disapa Gus Jazil itu, tetap akan menunggu keputusan resmi Presiden Jokowi. "Sekali lagi saya tidak bermaksud mendahului takdir dan kewenangan Presiden Jokowi. Mudah-mudahan apapun keputusan Presiden adalah yang terbaik bagi jajaran polri dan masyarakat," ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.

Menurut Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, nama Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memang sudah masuk bursa Kompolnas dan telah diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Kapolri yang bakal menggantikan Jenderal Idham Azis. "Intinya kita tunggu saja," tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi disebut telah menunjuk Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri. Nama Komjen Listyo Sigit sebagai pengganti Jenderl Idham Azis segera dikirim ke DPR. "Ya informasinya demikian (Presiden Jokowi pilih Listyo jadi calon Kapolri),” kata sumber yang dekat dengan Istana, Senin (11/1/2021).

Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Listyo lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969. Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo, Jawa Tengah, pada 2011. Kala itu, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Selain itu, pada 2014, Listyo menjadi ajudan Presiden Jokowi. Listyo kemudian menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kabareskrim.

Setelah resmi ditunjuk oleh Presiden, Listyo akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Rencananya proses tersebut akan digelar dalam waktu dekat. Listyo nantinya diminta menjabarkan program-program yang bakal dilakukan saat nanti memimpin Korps Bhayangkara.

“Kita tunggu saja resminya nanti soal calon Kapolri,” demikian sumber tersebut.

Seperti diberitakan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima nama calon Kapolri kepada Presiden. Selain Listyo, empat nama lainnya yakni yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto, dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto.***