JAKARTA -- Belum reda kecemasan masyarakat dunia atas dengan kabar kemunculan delmicron yang disebut kombinasi virus corona varian delta dan omicron, kini ditemukan pula deltacron.

Deltacron yang ditemukan ilmuwan asal Siprus ini juga disebut sebagai kombinasi delta dengan omicron. Kabar ditemukannya delracron ini tentu saja semakin mencemaskan di tengah lonjakan kasus omicron di berbagai negara.

Dikutip dari detikcom yang melansir Hindustan Times, banyak ahli berpendapat deltacron ini bukan varian nyata, lalu apa sebenarnya? Berikut fakta-faktanya.

1. Alasan disebut deltacron

Leondios Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus, menyebut strain dinamakan deltacron lantaran tanda genetik mirip omicron berada di dalam genom varian delta.

2. Ada 25 kasus

Laporan yang dimuat pertama kali di Bloomberg menunjukkan ada 25 kasus deltacron yang telah ditemukan sejauh ini. Namun, banyak hal terkait kasus deltacron ini belum diketahui pasti.

3. Karakteristik virus belum diketahui

Begitu juga terkait penularan deltacron, masih belum dipastikan apakah varian ini menular lebih cepat atau malah hilang dengan sendirinya.

''Kita akan melihat di masa depan jika jenis ini lebih lebih menular atau apakah akan bertahan.''

4. Sudah dilaporkan ke GISAID

Genome sequencing 25 kasus deltacron sudah dikirim ke GISAID, database internasional yang melacak perubahan virus, pada 7 Januari 2022.

5. Dugaan ada kontaminasi

Ahli virologi Tom Peacock mengatakan di media sosial bahwa deltacron mungkin bukan varian sebenarnya, tetapi kemungkinan ada kontaminasi.

''Jadi ketika varian baru datang melalui laboratorium sekuensing, kontaminasi tidak biasa (volume cairan yang sangat sangat kecil dapat menyebabkan ini) biasanya urutan yang cukup jelas terkontaminasi ini tidak dilaporkan oleh media utama,'' jelasnya.

''Rekombinan pasti patut diperhatikan dan hampir pasti pada akhirnya akan ditemukan, contoh khusus ini hampir pasti kontaminasi,'' tulisnya.***