JAKARTA -- Sepasang kekasih, yakni Selvin Daro dan Teofilus Lau Ura (22), turut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Padahal, dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jadwal keberangkatan Sabtu (9/1/2021) siang itu, tidak tercantum nama Selvin Daro dan Teofilus Lau Ura. Kok bisa?

Ternyata, pasangan kekasih itu menggunakan identitas orang lain. Selvin menggunakan identitas Sarah Beatrice Alamou (19), sedangkan Teofilus memakai identitas Felix Wongge. Nama Sarah dan Felix tercantum dalam manifes Sriwijaya Air SJ 182 urutan 17-18.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir Kompas TV, Teofilus adalah warga Desa Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Ia sudah 2 tahun ia merantau di Jakarta untuk menafkahi ibu dan adiknya.

Bersama kekasihnya, Selvin, Teofilus menumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 menuju Pontianak untuk mencari pekerjaan. Mereka menggunakan identitas orang lain karena keduanya belum memiliki KTP.

Donatus, paman Teofilus berharap pemerintah memfasilitasi mereka untuk saat pencocokan DNA korban yang ditemukan.

''Memang betul almarhum menggunakan KTP temannya. Berharap pemerintah membantu memfasilitasi untuk tes DNA,'' kata Donatus dikutip dari Kompas TV.

Teman Satu Kos

Sementara itu, kuasa hukum Sarah, Richard Rowoe, mengatakan, Sarah dan Selvin bekerja di pabrik kertas di Tangerang dan mereka berdua tinggal di rumah kos yang sama.

''Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ 82 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,'' ucapnya, Selasa (12/1/2021).

Menurut Richard, Selvin pernah mengutarakan ke Sarah ingin plesiran ke Pontianak bersama calon suaminya, Teofilus. Namun Sarah tidak tahu jika Selvin akan pergi menggunakan identitasnya.

Richard mengaku sudah mendatangi posko Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta guna mengklarifikasi dugaan penggunaan identitas orang lain.

Pihaknya pun mempertanyakan bagaimana bisa Selvin bisa lolos dari pemeriksaan administrasi, rapid test antigen, dan lainnya dengan menggunakan identitas orang lain.

''Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?'' tanya Richard.

''Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?'' ujarnya menambahkan.

Akan Lakukan Investigasi

Senior Manager Avsec Bandara Soekarno-Hatta Oka Setiawan mengatakan, pihaknya langsung melakukan investigasi internal terkait informasi tersebut.

''Pihak Sriwijaya juga masih melakukan investigasi internal, kami pun juga sama,'' ujarnya.

''Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan dibahas bersama-sama Sriwijaya, dengan (keluarga,red) korban dan lain-lain juga,'' kata Oka Setiawan.

Ia mengatakan dari data yang terdapat dalam manifes penerbangan diketahui dua orang tersebut terdaftar atas nama Felix dan Sarah.

Oka juga mengaku, pihaknya baru mendapatkan kabar dari media sosial yang menyebutkan dua penumpang tersebut merupakan pasangan yang akan menikah.

''Kalau dari manifes itu kan namanya Felix sama Sarah, yang digunakan terbang dua nama itu. Nah kita belum tahu nih yang terbang itu namanya siapa,'' ucap Oka.

''Kita masih investigasi internal kalau yang beredar di media sosial pengakuan dari Sarah kan namanya siapa gitu, yang katanya mau menikah itu,'' tambah Oka.

Hal senada juga dijelaskan oleh Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

''Kami masih dalami dari tim investigasi dan Basarnas. Kami data para korban,'' kata Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

Untuk memperjelas kasus dua penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang pakai KTP orang lain, polri akan mencari kecocokan dengan bertanya ke Dinas Kependudukaan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).''Kami akan tanya ke Disdukcapil, apa benar gunakan KTP yang bukan miliknya,'' ujar Ramadhan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta juga akan melakukan penyelidikan terkait adanya dua orang penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang menggunakan identitas berbeda.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Darmawali Handoko akan memastikan terkait informasi tersebut.

''Kita akan selidiki, kita akan pastikan KTP tersebut asli, kopi atau diperlihatkan secara digital,'' kata Darmawali.

Menurut Darmawali, penumpang atas nama Sarah Beatrice Alomau kondisi kesehatannya baik begitu pula dengan kekasihnya Teofilus.

Keduanya dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen yang diperlihatkan saat keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta.

Tunggu Hasil Pencocokan

Sementara itu Kepala Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja Haryo Pamungkas mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil pencocokan data penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang gunakan identitas berbeda.

''Pencocokan (data penumpang) bukanlah dari kami. Itu dari pihak yang memiliki kewenangan. Kami akan melakukkan koordinasi dengan maskapai Sriwijaya Air terhadap penumpang tersebut,'' ujar Haryo dalam program Breaking News Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Nantinya, lanjut Haryo, hasil investigasi Sriwijaya Air akan dijadikan pertimbangan untuk pemberian santunan senilai Rp50 juta kepada keluarga korban.

''Tentunya nanti yang disampaikan Sriwijaya Air akan menjadi pertimbangan kami dalam melakukan proses penyelesaian hak-haknya,'' ujar Haryo.***