YOGYAKARTA - Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Kuantan Singingi (IPRY Kuansing) menggelar diskusi virtual tentang budaya dan pariwisata Kuansing, Senin (11/10/2020).

Webinar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Kuansing. Adapun tema yang diangkat adalah 'Menjaga dan melestarikam budaya, tradisi dan wisata Kabupaten Kuansing'.

Rengky Prasetio, Ketua IPRY Kuansing, mengatakan mahasiswa asal Kuansing punya komitmen untuk mempromosikan pariwisata Kuansing di Yogyakarta.

"Kami sudah MoU dengan Dinas Pariwisata Kuansing, bagaimana mempopulerkan pariwisata Kuansing di Jogja. Rencana, kami akan buat kegiatan 'Samalom Basamo Kuansing'. Kita akan gelar di Nol Kilometer Malioboro," ujar Rengky.

Karena itu, pihaknya sudah punya Sanggar Pacu Jalur. Menurutnya, para mahasiswa sangat antusias menunggu kepastian acara tersebut dari Dinas Pariwisata Kuansing.

"Karena kami mahasiswa sadar bahwa kami adalah duta Kuansing di Yogyakarta," ujar Rengky.

Diskusi virtual ini menghadirkan dua orang narasumber, yakni Indra Suandy selaku Kepala Disparbud Kuansing. Kemudian, Gun Faisal, alumni IPRY Kuansing yang kini menjadi dosen di Unri.

Dalam pemaparannya, Indra Suandy menyampaikan keunikan pariwisata Kuansing. Mulai dari 30 air terjun hingga kuliner yang mencapai 300 jenis. Hanya saja, masih ada keterbatasan mulai dari pola pikir masyarakat hingga infrastruktur pendukung.

"Ini tugas kita bersama untuk mempromosikan pariwisata Kuansing ke masyarakat dunia," ujar Indra Suandy.

Terkait keinginan mahasiswa, Indra Suandy mengaku akan mengusahakan kegiatan tersebut terwujud.

"Kita akan upayakan keinginan mahasiswa terwujud," kata Indra Suandy.

Sementara itu, Gun Faisal menyampaikan strategi melestarikan budaya Kuansing. Yakni dengan 3A, atraksi, acessability, amenties dan acillary.

"Maka mari generasi muda sebagai garda depan penjaga warisan budaya," kata Gun Faisal.

Webinar ini berjalan dengan dinamis. Para peserta antusias bertanya kepada kedua narasumber. Dari kegiatan ini, diharapkan muncul ide-ide baru dalam pelestarian budaya Kuansing.***