KAJANG - Kekeliruan pihak Unit Forensik Hospital Kajang, Malaysia, menyebabkan jenazah seorang Muslim, Hassan Abdullah, terlanjur dibakar menjadi abu.

Dikutip dari eberita.org, pihak rumah sakit menyerahkan jenazah lelaki mualaf itu kepada sebuah wakil badan kebajikan dan kemudian jenazah tersebut diselenggarakan mengikuti ajaran Buddha.

Harian Metro melaporkan, jenazah Lin Ah San @ Lim Ah San atau nama Islamnya, Hassan Abdullah, 74, telah dibakar dan hanya abu yang tinggal, barulah pihak rumah sakit menyadari kekeliruannya.

Disebutkan, nama Lin Ah San @ Lim Ah San dikatakan hampir sama dengan nama Chu Kim San, 70-an yang turut ditempatkan di unit forensik rumah sakit tersebut.

Pengerusia Pusat Jagaan Al-Fikrah Malaysia, Mohd Azmi Md Zain berkata, kekeliruan itu terjadi karena ada dua mayat lelaki etinis China di unit forensik itu yang mempunyai nama yang hampir sama. Akibatnya, bagian unit forensik salah serahkan mayat.

Menurutnya, lelaki mualaf yang juga penghuni Pusat Jagaan Al-Fikrah meninggal dunia di Rumah Sakit Kajang akibat sakit tua dan pihaknya diberitahu mengenai kematian itu pukul 10 pagi kemarin.

''Wakil kami pergi ke Unit Forensik Hospital untuk menjemput mayat. Namun pihak pengurusan unit forensik memaklumkan beberapa prosedur perlu dilakukan untuk membawa mayat itu, sehingga pengambilan jenazah tertunda,'' katanya.

Mereka baru menyadari terjadi kekeliruan pada pukul 15 petang, saat jenazah itu sudah tak ada di rumah sakit, karena telah diserahkan kepada wakil sebuah badan kebajikan bersama jenazah lainnya yang umur dan namanya hampir sama.

Ketika pihak rumah sakit menghubungi pengurusan rumah kebajikan itu, mereka mengatakan, mayat tersebutsudah dibakar.

''Pihak hospital sudah menyerahkan abu mayat lelaki mualaf itu kepada kami jam 12 tengah hari untuk dikebumikan di Tanah Perkuburan Islam Sungai Kantan, Kajang,'' katanya, yang turut membuat laporan ke Balai Polisi Kajang.

Sementara itu, juru bicara Majleis Agama Islam Selangor (MAIS) berkata, pihaknya masih mendalami status kasus ini dan akan menginformasikan perkembangan lebih lanjut.***Â