PEKANBARU - Permasalahan lingkungan di Provinsi Riau, telah lama menjadi sorotan dari semua pihak. Apalagi, daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning ini baru saja diselimuti kabut asap pekat akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI dapil Riau II, Abdul Wahid mengatakan, bahwa persoalan lingkungan ini seharusnya sudah menjadi perhatian dari pemerintah, stakeholder maupun masyarakat.

Tidak hanya sebatas perhatian, lanjutnya, pengawasan dan tindakan tegas juga harus dilakukan oleh pemangku kepentingan. Apalagi ke depannya, Provinsi Riau sebagai salah satu daerah industri yang mulai merangkak maju akan mendapat tantangan pencemaran lingkungan yang lebih parah.

"Terkadang, kabupaten/kota mengeluarkan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) tetapi pengawasannya tidak maksimal. Harusnya, pihak yang terindikasi melakukan pencemaran, diberi sanksi tegas. Kita tidak anti pertumbuhan dan industri, tapi harus tetap melihat keberlangsungan lingkungan sekitar kita," kata Wahid saat menghadiri diskusi Peran Laboratorium dalam Mendukung Early Warning System Bencana Lingkungan di Pekanbaru, Jumat (1/11/2019).

Selain itu, Wahid juga mengaku siap mendukung terbentuknya Laboratoriun Lingkungan Hidup di Provinsi Riau. Di mana, laboratorium ini nantinya digunakan untuk memberikan kepastian mengenai indikasi pencemaran lingkungan.

"Kita tahu kalau di Riau yang menjadi sorotan ada soal karhutla dan limbah pabrik. Maka diskusi hari ini mempertajam itu, termasuk soal adanya laboratorium lingkungan hidup ini," kata mantan anggota DPRD Riau tersebut.***