JAKARTA - Sejumlah Anggota Komisi VIII DPR RI dalam rapat Panja BPIH bersama pemerintah di Senayan, Rabu (8/2/2023), menyoroti biaya katering jamaah haji Indonesia yang terbilang mahal. Ada dugaan, harga makanan peziarah tanah suci dicawe-cawe.

Pantauan GoNEWS.co, anggota dewan yang pertama bicara mengenai hal ini adalah Legislator Partai Golkar John Kenedy Azis. Ia mengungkapkan temuannya di Arab Saudi.

Baca Juga: Tegas! Golkar Minta Dirjen PHU Tahan Putuskan Apapun Mengenai Haji Tahun Ini 

Baca Juga: MUI Sebut Pengelolaan Dana Haji BPKH Masuk Malpraktek Penyelenggaraan Ibadah Haji 

"Baik di Jeddah maupun di Mekkah ada keseragaman harga baik pada katering besar maupun katering kecil. Menjadi pertanyaan saya kenapa kok bisa sama? Sama-sama 18,5 Riyal/Dus/Box," terang John.GoNews Anggota Komisi VIII DPR RI FraAnggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar John Kenedy Azis dalam rapat membahas Haji 2023 bersama pemerintah di Senayan, Rabu, 8 Februari 2023. (foto: gonewsco/dzulfiqar)

Masih kata John, temuan di Madinah, jumlah katering jamaah besar sekali yakni tembus 150 ribu box per hari di satu lokasi. Sementara di Mekkah hanya 2500 box. "Tapi harganya matching. Dalam hati saya mikir, ini udah kode nih!" ujarnya.

Baca Juga: Menag Resmi Umumkan Kuota Haji Indonesia 2023 Sebanyak 221.000 Jemaah, Ini Rinciannya 

Baca Juga: Komisi VIII DPR Minta BPKH Susun Peta Jalan Pola Pembiayaan Haji 

Persoalan harga katering juga menjadi perhatian fraksi PAN. Legislator PAN Yandri Susanto meminta agar harga katering jamaah bisa turun. Tapi, Yandri menegaskan, bukan berarti kualitas makanannya diturunkan.

Lebih keras, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina bahkan menggunakan diksi "cawe-cawe" biaya katering.GoNews Anggota Komisi VIII DPR RI darAnggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina dalam rapat Panja bersama pemerintah di Senayan, Rabu, 8 Februari 2023. (gambar: tangkapan layar siaran parlemen)

Baca Juga: Bahas Biaya Haji, KPK Panggil Menag Yaqut Cholil Qoumas 

Baca Juga: Endus Adanya Potensi Pemborosan, Ini Solusi dari DPR RI Agar Ongkos Haji Tak Beratkan Rakyat 

"Kementerian Agama sengaja cawe-cawe memberikan kepada beberapa katering-katering yang ada di sana," kata Selly.

Kesimpulan cawe-cawe ini muncul karena berdasarkan temuan Selly, ada katering terbaik di Madinah yang digunakan oleh berbagai negara, tapi tidak dipilih oleh Kemenag pada penyelenggaraan Haji tahun 2022.

Baca Juga: BPKH Mulai Dirikan Perusahaan di Saudi

"Pada saat kemarin, jamaah kita hanya 100 ribu orang, kenapa tidak di katering itu saja? Secara pengawasan, Bapak kan enak karena tidak harus mengawasi beberapa katering. Secara keuangan pun kan jelas, kita hanya membayar di satu katering. Secara aturan keuangan dan anggaran, kita kan enak," kata Selly.

Belum lagi jika bicara harga, katering dari negara lain seperti Senegal dan Nigeria ternyata lebih murah yakni 10 Ryal Saudi dan isi makanannya jauh lebih baik dari katering untuk jamaah Indonesia yang seharga 18,5 Riyal Saudi.

Lebih jauh, Selly bahkan berpandangan bahwa akan lebih baik jika jamaah haji cukup diberi uang untuk makan selama beribadah di tanah suci. "Itu untuk menghindari korupsi. Apalagi KPK sudah mengatakan ada indikasi 160 miliar."

Sebagai informasi, dengan kurs yang belaku saat ini yakni Rp4.023 per 1 Riyal Saudi maka harga katering sebesar 18,5 Riyal per box makanan tembus lebih dari Rp74 ribu.***