PEKANBARU - Anggota Komisi III DPRD Riau, Misliadi, berharap kepada pemerintah mulai dari daerah hingga pusat untuk memberikan perhatian kepada Pulau Rupat yang didalamnya terdapat potensi ekonomi.

Disampaikan Politisi PKB ini, pemerintah bisa saja membelah Pulau Rupat menjadi dua wilayah, yakni wilayah ekonomi berbasis pariwisata di bagian utara dan wilayah ekonomi berbasis industri di bagian selatan.

Potensi wisata di Rupat, jelas Misliadi, sudah sangat diakui karena garis pantainya yang panjang mencapai belasan kilometer dan keindahan pasir pantainya juga sangat bersih dan putih.

Namun yang lebih besar adalah potensi ekonominya, sebab ada cadangan silika sekitar 5 miliar kubik matrik ton di Rupat Utara. Jika ini dieksploitasi dan dibangunkan pabrik, maka ekonomi masyarakat akan sangat terbantu.

"Artinya, kalau ini dijadikan kawasan industri berbasis silika dan dibangun pabrik, itu bisa jadi pabrik silika terbesar di dunia," ujarnya, Rabu (6/10/2021).

Misliadi belum apakah pemerintah sudah berpikir ke arah sana atau belum. Tapi potensi cadangan silika ini sekarang sudah menjadi pembahasan dan diskusi para ahli. Dan bahkan, selain silika ada potensi-potensi industri lain yang bisa digali.

"Banyak potensinya, tapi yang paling besar adalah silika dan itu bisa menciptakan lapangan kerja baru, puluhan ribu tenaga kerja bisa direkrut. Mudah-mudahan ini jadi perhatian, karena Rupat juga menjadi wilayah terluar Indonesia, makanya saya bilang Rupat itu bukan saja aset Bengkalis, tapi juga aset provinsi dan negara," tutupnya. ***