EMPAT Tahun Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village (FFVP) yang diinisiasi oleh PTT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari APRIL Group terbukti berhasil mengurangi angka Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Direktur RAPP, Rudi Fajar hal tersebut bisa dicapai karena dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan karyawan.

Rudi mengatakan saat ini terdapat 27 Desa dari tiga kabupaten yang terlibat. Pada tahun 2014, tercatat 4 desa, tahun 2015 melonjak menjadi 18 desa. Sedangkan tahun 2017 dan 2018 program tersebut diikuti masing-masing oleh 18 desa dan 9 desa. Demikian diungkapkan Rudi dalam acara apel penanggulangan Karhutla, Kamis (26/07) di Bandara Sultan Syarif Haroen Setia Negara, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

Tahun 2014 area yang terbakar mencapai 0,18 persen dari total cakupan seluas 623.000 hektare. Sedangkan tahun 2015, 2016, 2017, turun masing-masing menjadi 0,01 persen, 0,07 persen, dan 0,03 persen. Keberhasilan ini juga berkat kolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran zero-fire.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30072018/2jpg-7506.jpgWakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim,  Kapolda Riau Irjen (POL) Drs Nanang MH beserta  unsur Muspida Privinsi Riau, Furkopimda Kabupaten Pelalawan, dan Kepulauan Meranti pemukul rebana dalam  apel siaga dan penandatangan MoU Program Desa Bebas Api

''Program ini memiliki lima elemen, yaitu penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama tiga bulan, keterlibatan Crew Leader (warga asli desa yang menjadi koordinator FFVP di desa-red) untuk mendukung pencegahan kebakaran, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, dan pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di tujuh desa,'' jelas Rudi.

Saat ini, tambah Rudi, tahun 2016 sebanyak 50 sekolah SD dan SMP d empat kabupaten dengan jumlah peserta 2513 telah mendapatkan sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan Karhutla dalam program Fire Aware Community (FAC) Goes to School. Tahun 2017 terdapat 81 sekolah dengan jumlah peserta 3907.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30072018/3jpg-7505.jpgPenandatangan MOu Program Desa Bebas Api bersama 9 Desa di Lapangan  Bandara Sultan Syarif Haroen Setia Negara, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

"Tahun 2018 ini ada 50 sekolah dengan jumlah peserta 2132 dilima kabupaten. Dan juga tahun 2017 lalu FFVP juga punya program FAC Goes to Movie. PRogram ini sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan Karhutla melalui media film. Program ini telah mencakup 62 desa di lima kabupaten," tambah Rudi.

Saat ini terdapat 15 desa yang berhasil mendapatkan reward dalam bentuk infrastruktur senilai Rp 100 juta dan 1 desa senilai Rp 50 juta. Ia berharap bentuk apresiasi ini bermanfaat untuk masyarakat desa.

Seperti Kelurahan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang memperoleh Rp 100 juta. Lurah Langgam, Maitizan mengatakan warga desa akan memanfaatkan hadiah reward untuk perbaikan rumah ibadah.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30072018/4jpg-7504.jpgWakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim  menyerahkan reward kepada desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari Karhutla dalam Program Desa Bebas Api.

"Selain perbaikan infrastruktur, reward ini juga digunakan untuk membeli meubeler kebutuhan aula kelurahan," ucap Maitizan.

Maitizan berharap Program Desa Bebas Api yang digulirkan oleh RAPP terus berjalan. Selain bermanfaat bagi pencegahan Kahutla, program ini menjadi pemacu masyarakat untuk menjaga lingkungannya dari kebakaran.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30072018/5jpg-7503.jpgKapolda Riau Irjen (POL) Drs Nanang MH menyerahkan reward kepada desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari Karhutla dalam Program Desa Bebas Api.

Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim apresiasi upaya RAPP dalam menekan angka Karhutla di Provinsi Riau. Program ini bukti nyata komitmen RAPP bahwa karhutla dapat secara efektif dicegah apabila seluruh elemen terlibat dalam pelaksanaannya. RAPP berupaya menanamkan kesadaran akan bahaya dan dampak api kepada masyarakat setempat yang merupakan bentuk dari investasi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang terbebas dari karhutla.

''Kami memiliki semangat agar Riau yang kita cintai ini bebas dari asap. Sebagai bentuk kontribusi dan partisipasi Riau untuk mensukseskan ASIAN GAMES 2018, kita harus pastikan tidak ada asap dan kebakaran di Riau,'' tutur Wan Thamrin.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/30072018/6jpg-7502.jpgWakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim dan  Kapolda Riau Irjen (Pol) Drs Nanang MH meninjau alat pemadam kebakaran tim FERT RAPP dalam  pel siaga dan penandatangan MoU Program Desa Bebas Api di Lapangan  Bandara Sultan Syarif Haroen Setia Negara, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

Senada dengan Wan Thamrin, Kapolda Riau Irjen (POL) Drs Nanang MH juga memberikan apresiasi untuk Program Desa Bebas Api ini. Sebab, program in berjalan dan berhasil menurunkan luasan area kebakaran dengan signifikan.

''RAPP sudah mulai inisiatif menjaga Riau bebas asap sejak tahun 2014 dan kita semua perlu dukung. Apalagi sebentar lagi ASIAN GAMES 2018 akan berlangsung, dimana pemerintah dan pihak-pihak terkait berupaya agar acara ini dapat berjalan dengan baik dan tidak terkendala dengan asap dari kebakaran hutan dan lahan,'' tutup Nanang.

Informasi tambahan :

FFVP sendiri mencakup berbagai program:

1. Fire Aware Community (FAC) dengan konsep penyadaran dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pencegahan Karhutla, kabut asap dan kesehatan. FAC telah mencakup 50 desa di 5 kabupaten.- Fire Free Goes to School- Fire Free Goes to the Movies- Fire Free Religious Leaders- Haze and Health Monitoring FAC telah mencakup 50 desa di lima kabupaten.

2. Free Fire Village (FFV)

5 program komprehensif dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam menggeser ketergantungan pada api sebagai alat pengolahan lahan.

- No burn rewards

- Crew leader

- Alternative agriculture

- Community awareness

- Haze and health monitoring

3. Fire Resilient Community (FRC)

Program pendampingan berkelanjutan degan keterlibatan masyarakat yang telah mengikuti FFV selama 2 tahun.

- Crew leader

- Joint fire patrols

- Community awareness

- Haze and health monitoring