SIAK - Tepat 19 tahun silam, Siak memisahkan diri dari Kabupaten Bengkalis. Diusia yang mulai matang, Kabupaten Siak lebih mandiri dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan kedepan dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Bupati Siak, Drs H Syamsuar yang datang ke sidang Paripurna istimewa hari jadi kabupaten Siak ke 19, Rabu (12/10/2018) mengenakan baju melayu berwarna putih lengkap dengan tanjak.

Di hari bahagia itu, Syamsuar menyebutkan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan ini ada keseimbangan antara pembangunan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.

Makanya pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Siak telah menghasilkan capaian-capaian indikator makro maupun mikro yang menggembirakan.

Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak tahun 2017 telah mencapai level tinggi menurut UNDP yaitu pada angka 73,18.

Dengan mencapai level tinggi tersebut menunjukkan bahwa di sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat telah baik.

"Angka ini menjadikan Kabupaten Siak menempati posisi nomor 3 di Provinsi Riau," kata Syamsuar.

Untuk tingkat kemiskinan, meskipun kini dihadapi oleh persoalan ekonomi, tingkat kemiskinan Kabupaten Siak tetap terjaga berada dibawah rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Riau yaitu 5,8 persen per Maret 2017 dibanding dengan angka kemiskinan Provinsi Riau 7,78 persen.

Demikian juga untuk tingkat pengangguran terbuka, Kabupaten Siak berada dibawah rata-rata Provinsi yaitu pada angka 5,60 persen dibanding 6,22 persen angka pengangguran terbuka Provinsi Riau.

Untuk pertumbuhan ekonomi, ekonomi Kabupaten Siak berangsur bangkit setelah mendapatkan tekanan akibat merosotnya harga komoditi terutama CPO di dua tahun terakhir.

Meskipun masih berada dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Riau tanpa Migas yang mencapai angka 4,57 persen, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak tanpa migas tumbuh 3,15 persen di tahun 2017.

Capaian rasio elektrifikasi PLN berdasarkan jumlah kampung yang teraliri listrik di Kabupaten Siak sampai dengan Oktober 2018 telah mencapai sebesar 96,95 persen. Jika dibandingkan 2011 sebesar 33,93 persen.

Saat ini tinggal 4 kampung yang belum teraliri listrik, untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat hingga saat ini melalui dana APBD Kabupaten Siak.

Pembangunan jaringan listrik untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 315,48 Kms atau meningkat 146,12 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 506,59 Kms atau meningkat 218,97 Kms.

Sedangkan untuk akses air minum Kabupaten Siak telah mencapai 73,23 persen. Hal ini dapat diperoleh melalui pembangunan Sambungan Rumah (SR) penerima air bersih yang hingga saat ini berjumlah 10.031 sambungan.

Serta pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Siak melalui Sharing Budget APBD Kabupaten Siak dengan APBN.

"Segala upaya terus kita lakukan untuk melaksanakan pembangunan demi mencapai kesejahteraan masyarakat. Di bidang ekonomi, usaha-usaha untuk melepas ketergantungan kepada migas terus dilakukan," kata Syamsuar.

"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan pilihan utama kita karena memiliki potensi yang paling besar menjadi daya ungkit ekonomi Kabupaten Siak dimasa yang akan datang," ungkapnya lagi.

Sidang Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan ini juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat yang ikut memperjuangkan pembentukan Kabupaten Siak 19 tahun silam. Perwakilan Bupati dan Walikota se Riau juga tampak hadir.

"Tahniah kami sampaikan kepada Pemkab Siak atas hari jadi ke 19 Kabupaten Siak. Apresiasi yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada Bupati Siak H Syamsuar dan Wakil Bupati Siak Alfedri beserta jajarannya menyelenggarakan pemerintah dengan sebaik-baiknya, lancar dan penuh kedamaian," kata Indra Gunawan.***