BANGKINANG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kabupaten Kampar, ”menyulap” sekretariatnya menjadi posko pengungsian bagi korban kabut asap, sejak Sabtu (14/9/2019) lalu. 

Berdasarkan penjelasan ketua DPD PKS Kampar, Tamaruddin, sejak dibuka hingga kini, sudah hampir 200 orang yang tercatat mengunjungi sekretariat mereka. ”Umumnya balita, Ibu- Ibu dan lansia yang datang kesini,” ujar Tamar.

Kata Tamar, pasien yang datang rata-rata mengeluhkan sesak napas. Banyak juga kata dia, warga yang datang untuk diperiksa lalu diberi bantuan oksigen beberapa saat.

”Kalau balita kita tampung disini. Perawat dan dokternya kita siapkan," terang dia sambil menunjukkan beberapa ruangan yang telah dipenuhi balita hingga bayi, Senin (23/9/2019) sore.

Bahkan, lanjut Tamar, ada beberapa pasien yang dirujuk ke klinik, karena tidak mampu ditangani disana. "Kemampuan kita terbatas," ucapnya.

Diceritakan Tamar, ada seorang ibu hamil datang ke posko pengungsian dengan dibopong karena dalam kondisi lemah. "4 ruangan kita siapkan untuk menampung korban asap. 1 ruangan kita siapkan untuk keluarga yang menjaga," urai pria yang biasa disapa Onga ini.

Tamaruddin mengakui, membuka posko korban asap ini amat berat. Selain membutuhkan sumberdaya manusia yang tidak sedikit, kegiatan ini membutuhkan dana yang tidak murah pula. ”Alhamdulillah kita dibantu donatur, para kader dan sempatisan,” urai Tamar.

Tamar menuturkan, dalam sehari, PKS membutuhkan dana tidak kurang dari 2 juta rupiah untuk biaya operasional termasuk biaya obat-obatan, hingga makan minum bagi pengungsi korban asap. ”2 juta belum termasuk makan minum yang disumbangkan kader dan warga," ujarnya.

Dari data yang dimiliki PKS, rata-rata posko korban asap ini dikunjungi oleh 30 orang pasien per hari. Pasien yang datang tidak hanya datang dari Bangkinang Kota dan sekitarnya, tetapi juga ada yang datang dari Kuok, Salo hingga Tapung.

PKS merupakan salah satu partai yang konsisten dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Tidak hanya ambil bagian dalam penanganan korban bencana asap, banjir, tanah longsor hingga gempa bumi pun mereka selalu turut ambil bagian membantu. ***