PEKANBARU - Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad, mengapresiasi Peraturan Presiden (Perpres) terkait dana abadi untuk Pondok Pesantren (Ponpes). Menurutnya, ini merupakan solusi dari persoalan sarana dan prasarana yang menjadi keluhan pihak Ponpes selama ini.

"Artinya, dengan adanya Perpres ini, jadi ada kewajiban pemerintah pusat dan daerah untuk membantu pesantren. Selama ini kan pemerintah tidak bisa masuk kesana," ujar Mantan Bupati Rokan Hulu dua periode ini, Rabu (15/9/2021).

Politisi Demokrat ini berharap, dengan adanya dana abadi ini, proses belajar mengajar di Ponpes bisa dilaksanakan lebih baik karena ada bantuan dana dari pemerintah. Untuk itu, dia mengingat pemerintah untuk konsisten membantu Ponpes dan tentunya menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

Diceritakan Achmad, dalam beberapa kali kunjungan dia ke Riau, salah satunya Rokan Hulu yang menjadi daerah dengan jumlah Ponpes cukup banyak, sarana dan prasarana memang menjadi keluhan utama, bahkan ada yang kondisinya cukup memprihatinkan.

"Kini perlakuan yang sama dengan sekolah umum akan didapatkan oleh Ponpes, memang sudah semestinya pemerintah mendukung pendidikan keagamaan. 2022 sudah harus ada anggaran ini di daerah, dasarnya sudah ada, yaitu Perpres," tegasnya.

Diakui Achmad, saat ini memang sejumlah provinsi di Indonesia tengah mempersiapkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Ponpes ini. Namun, itu hanya teknis pengaturan penganggaran di daerah saja.

"Jadi sambil menunggu itu selesai, Perpres ini sudah bisa menjadi dasar penganggaran," tambahnya.

Tanpa mengerdilkan pendidikan umum, Achmad mengungkapkan, pendidikan agama di pesantren adalah cara membentuk generasi masa depan yang sederhana, mandiri dan berkarakter.

"Santri-santri ini sudah terbiasa hidup mandiri. Ini kriteria yang cocok untuk pemimpin kedepan. Bukan artinya kita mengabaikan pendidikan umum, tapi jati diri pendidikan pesantren adalah sederhana dan mandiri. Apalagi, Ponpes sekarang malah sudah fokus ke skill life. Ada berbagai program kemandirian, seperti di bidang pertanian, perikanan, artinya Ponpes sudah bergerak kesana. Jadi, selain menjadi juru dakwah, mereka juga bisa hidup mandiri," tutupnya. ***